Rabu, 25 September 2013
MANTERA SANG PENYAIR
Duhai sang penyair, senja baru saja berakhir,
tuan telah legam berzikir
katamu tuan lesapkan luka tapi malah tuan tikamkan duka,
tuan usap air mata tapi tuan benamkan jiwa...
Hanyut ditarian aksaramu,
tidak tuan sadari lelembut penghuni malam bisu terbangun
bagai dipanggil cenayang , menggelinjang sesak nafas kerna selaput biru syairmu
Runut aksaramu mantera pembangkit sukma lara, tengoklah daun kaktus pun bersembunyi dibalik durinya,
pohon nyiur tak berani melambaikan tariannya
semuanya beku, semuanya kaku, menunggu lanjutan manteramu...
Katamu menghapus sepi malah tuan semai sunyi yang sesunyi sunyinya...
sekarang luka itu bertunas lara,
siapa yang akan memetik nestapa, jika tuan lenyap entah kemana.??....
Karya Drs Mustahari Sembiring sang muham.-
# Pondok bambu istanaku, Selasa 23/09/2013=08:10wib —
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar