larik demi larik berceceran ke pangkalan
kucari-cari terbentang di helai daun
larik demi lark berbicara bergoyang-goyang
bait demi bait bernyanyi sambil bejoget
puisiku rasanya terhempas dengan tangan
puntung seiring aku mengulurkan tangan
di atas awam
tak ada yang ngubris,tak ada yang perduli
mata melirik sekalipun tak melirik
aku jadi berpaling
memikirkan nasib
rasa tolong tak berharap dikaji
lain di mulut lain di hati
si miskin merenggut hati
si kaya tak kaya hati
si kaya bermukim di alam sejati sementara
si miskin bermukim di pinggir parit
perbandingan memilukan hati, siapa salah?
nasib dunia silih berganti
senang susah sifat duniawi
Oleh : siamir marulafau
sm/ 29092013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar