Selasa, 24 September 2013
PANDANGAN BERANTAI
pandangan kau eluskan di bumi Tuhan
menyinari seluruh harapanku seiring aku tertegun
seketika di saat aku berbaring di rajangku
yang basah dengan genangan airmata yang
tak putus-putus
siapa bilang pandanganmu membakar duniaku tidak
dalam kenangan sementara senyum kau lemparkan bagaikan
melempar batu sembunyi tangan hingga aku terhempas
dengan badai asmara bergelora sepanjang hayat
apakah itu salahku?aku bertanya selalu dalam relungku
seiring aku tega tidak mengulurkan belaian kasihku
meskipun danau kering akan kujalani dalam petualanganku
sampai ke ujung dunia
aksara puisiku membahana dalam jiwaku
menuturkan sebuah kisah masa lalu bahwa kau dan aku
bertempur dalam satu gelora membakar seluruh
kebencian masa lalu di bawah pohon mahoni yang
rimbun di saat aku berteduh
aku yakin tempat teduhku adalah ranjangku
meskipun pohon mahoni sebagai pelindung namun kasihmu
sebesar pohon yang kumaksud
aksara puisi kulantunkan tergelincir dengan pandangan
berantai kau cetus hingga aku terperangkap dalam bayangan
cinta menderu
Oleh :siamir marulafau
sm21092013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar