Rabu, 25 September 2013
AIRMATAKU TAK SEBENING EMBUN
airmata kuteteskan dengan penuh kesedihan
menyelimuti segala kepiluan seiring bumi tenggelam
dengan rinai hujan deras mengalir sampai
ke muara dan di sanalah kesedihan kuhanyutkan
karena selimut embun yang kulilitkan akan mengikat
seluruh harapan
meskipun airmataku sekering lautan kau nantikan
kasih rupa berganti tidak sepanjang selimut menutup badan
di saat aku menggigil kedinginan bahwa aku dan kau dalam
satu pelukan
meskipun demikian dekapan perasaan terbiakan tidak
selama alam bersatu dengan jiwa
aku tahu bahwa kau dan aku saling berada dalam genangan
air mata,benarkah itu?tanya pada rumput yang bergoyang
mudah-mudahan Tuhan akan mengulurkan tanganNya dalam
impian
Oleh : siamir marulafau
sm/23092013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar