Kehendak itu terjadi lagi
duri meninju pucuk
menjejak akar
padahal daunnya sudah menggugur
kehendak itu sudah merekah
untaikan iramairama elegi
menaburi langit koma
dengan bebunga kamboja wangi
kehendak mematah--mati
lalu meludahi sekuat hati
hingga pusara disirami air seni
sisa nafas tak diberi saksi
kehendak di atas kehendak
air mata di atas air mata
kemarau di atas kemarau
tangan di atas tangan
titik tangis yang kini tersisa
: pasti milik Tuhan.
Oleh : Alex Tanjung
Selatan Jakarta,
23092013.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar