siapa bilang negeriku tak berwajah permata bunda jika aku dan kau tak mengeluskan nama terpampang di atas sehelai kertas putih tak bernoda
Tapi sungguh negeriku, namamu dan namaku terlukiskan di mata dunia sambil tersenyum
sepertinya sebuah patung manusia berkaki pincang,lengan patah mata buta di gurun pasir di bawah mentari panas terik
fatamorgana pun mencuapkan sinar menyengat hati permata bunda petanda bahwa negeriku negeri sejati dalam kejujuran dan janji tak berakhir
Antologi Bertajuk"WAJAH NEGERI"
sm/15092013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar