bertahun sudah sinar mentari menyinari celah kamarku
di mana dinding-dinding keropos tertutup dengan cahaya
terang benderang sungguh mengesankan seiring hidupku
bagaikan pinang dibelah dua di mana jantungku berada
di dalam dua belahan
poligami kuemban musuh Tuhan bukan sementara insan
kaum hawa menerima kadang tidak karena hidup berbagi
dua walaupun nafas senja keropos sampai batas usia
poligami sebuah istilah merancu dalam pandangan hampir
semua umat tercela dalam pemerintahan sementara Tuhan
geleng kepala,mengapa insan menerima tidak?
hakekat kebenaran hidup berkeluarga disaat poligami mendesak
kebutuhan hidup bakal tak sengsara asalkan tulus ikhlas
menjalankannya
poligami berupaya zina terhindarkan ketimbang daging mentah
dimakan tanpa sadar, hukum berjalan tetap neraka berbayang
sudah diakhirat karena pelanggaran hukum Allah
iman insani dikokohkan tergiur jangan dengan bunga melati
indah karena bayangan dosa terlukiskan sudah, terlupakan
tidak sampai yaumil mahsar
Oleh :siamir marulafau
sm/30082013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar