Tapi ijinkan kubersandar pada bahu aksaramu tuan,
meski cuma mendapatkan ujung senyuman,
cukuplah bagiku membangun kabahagiaan
kelak kujadikan wasiat buat anak cucu,
tetap santun menyapa siapapun itu
Kuwariskan kaca benggala ,
kristalisasi senyum yang pernah tuan titipkan...
Anggaplah serupa bayaran tunai
seluruh hutang piutang kurang santunku
selama berdiam diplanet yang sama
Sungguh saya tak kan berani
mengurangtambahkan makna " ketika " milik tuan,
karena kita sepakati tak akan mendua.....
Karya Drs Mustahari Sembiring sang muham.
#Pondok bambu istanaku, Jumat 20/09/2013=22:07wib.-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar