aksara kutulis di saat aku menulis puisi
tercabik-cabik kegelapan malam, gelap gulita
bagai kuburan di zaman fir'aun,ada apa dengan
dunia masa kini?
siapa bilang aku tak emosi dengan situasi
masa kini
siapa bilang aku mengutuk tidak pikiran jahil
menyiksa umat menjerit batin, prihatin sama
umat bersaudara tidak
konon janji tinggal janji tertulis di atas kertas
putih bersih sebersih embun sebening
air salju tapi omongan hanya terukir di atas emas
terpadu kadang asli kadang palsu
untung sedikit diraih sementara keringat rakyat
berdarah mengalir sampai ke pulau sicanang
sementara bumi Tuhan terang tidak gelap sepanjang
masa sepertinya gua membahana dalam pikiran
kacau, apa solusinya?
kegelapan dibiarkan jangan
aksara puisi bertebaran mengintai setiap gerakan
cahaya, penerangan amat berjasa
mengutuk umat badan binasa,jika tugas diemban
disanjug tidak elok beralih kepangkuan semula
Oleh : siamir marulafau
sm/21092013
013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar