tongkat kerinduan kuhembus tidak
dengan hembusan desah napas menjelang senja
kutempuh di jalan kenagan kita semai bersama
pada saat aku dan kau berdekap di atas angin kelabu
yang peka
meskipun badai impian menerpaku sampai ke perbatasan
aku semakin sadar bahwa kau dan aku menuai impian
masa lalu di mana dunia tersenyum akan kesangsian dalam
gelora asmara terbiarkan tidak sepanjang napasku
melayang di angkasa luar tidak
keyakinan kuemban dalam impian bersemedi sudah dalam relung seiring kiblatnya menghadap Tuhan
pertanda bahwa aku dan kau berada di jalan yang lempang
sampai di titik penantian
Oleh : siamir marulafau
sm/29082013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar