pandangan kau arahkan di atas kenderaan
terpantul sudah dalam relung hatiku di saat aku
duduk di bawah pohon rimbun seiring cahaya
memancarkan sinar sungguh disaat kau senang
sementara aku dalam duka menantikan kerinduan
kita semai bersama di tepi pantai pengandaran
pada masa lalu
aku yakin kau menjauh sudah dari diriku
aku sabar selalu walupun lautan kering kutempuh
dalam petualanganku yang panjang di atas tanah
gersang tapi namun kau selalu berbayang di atas
awan putih yang kelabu
sungguh begitu sinar redup
seekor kepompong pun enggan mengisap madu
di saat bunga berkembang mentari menawan senyumku
bahwa kau adalah bulu perinduku
Oleh : siamir marulafau
Tidak ada komentar:
Posting Komentar