Meskipun segala laku telah tersiarkan,
tapi ratapan masih saja tertinggal dibelakang setiap rasa,
Entah sampai kapan lara itu bisa sirna,
sebab telah hanguskan rasa.
Inikah cinta,
seteguk lara bercampur duka,
mengaliri hati menenggelamkan nurani,
jauh didasar tak bertepi.
Betapa nestapa itu terasa bagai api,
membakar semua hamparan diri.
kini,
semua tinggal penyesalan,
meski sesungguhnya semua telah berlalu...
Oleh Drs Mustahari Sembiring sang muham.-
(J) Pondok bambu istanaku, minggu 12 Mei 2013 . 21:04 wib.-
Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar