Legenda tua mengatakan, Zulkarnain mangkat di usianya yang 33 tahun karena sakit hebat, padahal itu hanyalah akal-akalan dan tak masuk akal, bagaimana seorang maharaja besar penguasa 7 samudera dan 3 benua, mangkat hanya karena sakit malaria...
ini cerita sebenarnya....
*******
Suatu saat Zulkarnain sampai ke perbatasan China, dia menemukan suku manusia yang begitu ganas yang selalu ingin membunuh siapapun. mereka di kenal sebagai Yayuj dan Majuj.
Orang-orang beriman disana begitu lelah menghadapi hebatnya amukan kaum barbar itu, yang keluar dari balik sebuah gunung. Zulkarnain memohon pada Ilahi, untuk menyelamatkan kaum beriman tersebut, yang lalu di perintahkan untuk membuat sebuah pintu besar dari baja yang ketebalan begitu luar biasa. Setelah menyelesaikan pekerjaan itu, Zulkarnain merasa begitu lelahnya. Seakan nyawanya terhisap, seakan tak lama lagi dia akan mangkat.
Sore itu di dalam tendanya, yang menyerahkan darahnya untuk menyelamatkan seekor penduduk yang terancam kematian, saat itu sudah ada pengobatan melalui pembagian darah orang sehat pada orang sakit, dan dilakukan oleh tabib andalannya. Karena Zulkarnain merasa, bahwa dengan menyerahkan sedikit darahnya, orang yang ditolongnya itu, kelak akan menjadi penguasa yang bijak di wilayah itu.
Sore itulah, Zulkarnain melihat Izrail yang selalu siap itu datang padanya. Mereka tak pernah tua. Langit menggantungkan dacin pada tiang lapuk Neraka sejak cinta dibunuh. Timbangan terlambat. Telah tujuh zaman asap & api penyiksaan mengaburkan mata siapa saja.
Itulah Izrail, malaikat yang menakutkan, tapi di mata Zulkarnain, dia adalah lelaki lembut yang bertanya padanya : "Di manakah batas negara kita, Baginda? "Mungkin tak ada", jawab Zulkarnain. "Negara kita begitu luasnya, tapi untuk apa, toh bila mati, hanya 2 meter kali 1 meter saja yang kita butuhkan", ucapnya sederhana
Zulkarnain menunduk, matanya sembab basah, Ia hanya menahan perih di rusuknya karena belum lama tranfusi darah itu terjadi. Lalu Zulkarnain menyuruh masuk Izrail ke dalam kamarnya. keduanya berbicara seperti kawan lama, sampai fajarpun tiba..
Begitulah akhir khayat raja yang luar biasa itu, yang sering kita bayangkan raja yang baik hati itu tergeletak di lantai, memandang ke luar pintu, melihat debu sore dan daun-daun yang pelan-pelan berubah ungu. Ia ingin dunia lepas dan bebas dari kebodohan dan kekafiran.
"Ayolah, terbang. Aku telah memusanahkan semua musuhmu"
Zulkarnain ingin berkata pada dunia. Tapi suaranya tak terdengar. dia telah menutup matanya.....
Sementara itu, di sudut, lelaki yang ditolongnya menangis: "Tak ada Izrail yang datang yang datang dan mengubah adegan ini jadi dongeng!". Zulkarnain tersenyum, dia begitu bahagia, melihat bidadari cantik menyambutnya....
Zulkarnain hanya menutup matanya. Ia tahu bahwa Surga Firdaus adalah cerita yang benar adanya.
Oleh : Jaka Malela
Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar