Semburat mentari sisihkan bening embun dinihari,
hadirkan pelangi ditataran langit,
tak bersisa tanda-tanda suram malam,
meski kelam baru saja merajai beranda mayapada
hukum alam jagat jiwa.....
Tengoklah benih padi,
merelakan diri tenggelam didunia kehampaan,
hingga tiba saat menyemai, bertunaslah ia
mati satu tumbuh seribu,
patah tumbuh hilang berganti
Berkemaslah duhai pujangga muda, tatap kedepan
tak laik berhanyut hanyutan diriak kepedihan
perjuangan belum berakhir, masa depan perlu diukir
temukan sejatinya tulang rusuk adinda...
Oleh Drs Mustahari Sembiring sang muham.-
(J) Pondok bambu istanaku, Rabu 29 Mei 2013 . 11:00 wib.-
Jakarta
( Serat jiwa untuk Adikku JUANK HADAPI )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar