Masih saja jumawa
melengkungkan pandangan
padahal senja menghadang langkah
ketiaadaan yang pernah terlukis
masih tersimpan
Jika mampu melukis awan, mengapa diam
atau cuma sederet tiang batu
tinggalkan tugu tanpa magna
pada tanya yang tak pernah terjawab
sebab ego yang mengemuka
menyuguhkan kesia -siaan
Ini bukan uji nyali, senyatanya hidup berpribadi
saat meja catur terbuka, hitam - putih pilihan sewajarnya
kita sepakat : silahkan memulainya
Oleh Drs Mustahari Sembiring sang muham.-
(J) Pondok bambu istanaku, Minggu 26 Mei 2013 . 20:50 wib.-
Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar