Potret itu serupa jamur di trotoar juga sudut-sudutnya
Kotaku seperti menyandarkan punggungnya
Karena di jalan, dipojok-an
Bergejolak orang yang saling merindukan
Peduli tak semestinya berserakan
Bagai perdu merindukan tangan-tangan surga
Lalu lalang bagai matahari pagi
Koran-koran adalah kelopaknya
Genggam cawan demi kehidupan
Namun kota masih tetap sama
Seperti kemarin juga kemarin
Senjang membentang makin membudidaya,
Sekat kian merentang, pada semesta
Oleh : Putra Pengembara
Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar