tetapi kenyataan hidup memaksa harus mengatakan "YA".
Berilah catatan meski cuma sederet kata
tentang kebersamaan pernah terlukis dibatas mega-mega,
dengan tinta merah sekalipun ,
agar jika jarak telah membentangkan perpisahan,
masih bisa kubaca catatan itu.
Dengan sujud diam kuhentikan semua bicara,
agar jalanmu bebas melanglang buana.
Dipojok terlupakan pernah kutinggalkan harap,
semoga hari hari didepan menjadi milikmu,
bersama sang pemenang terakhir.
Biarlah kutunaikan saja karmaku, melintasi kelam tak berbintang,
menapaki lintasan lara panjang bersama hati yang tertinggalkan,
sendiri dihamparan hidup ini..
Oleh Drs Mustahari Sembiring sang muham.-
(J) Pondok bambu istanaku, Minggu 12 Mei 2013. 20:02 wib.-
Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar