Bagaimana mesti kubahasakan,
roman bertumpuk susun dilembaran nurani
menanti penyelia
Satu persatu kelopak mawar gugur
meranggaskan harap kandas diimpian semata
Menapaki lembaran kering kerontang,
lelah dipenghujung penantian tak berbatas
sampai kapan mimpi mampu tetap kupelihara
Tiap kali terjaga temukan raga tertegun,
nostalgia itu menyayatkan luka diatas duka
Menata kosongnya hati dibatas sunyi,
menampakkan hidup layu pucuk : hampa
menutupinya dengan senyum ; perih nan nestapanya jiwa
Oleh Drs Mustahari Sembiring sang muham.-
(J) Pondok bambu istanaku, Kamis 02 Mei 2013. 11:38 wib.-
Jakarta
( Kudedikasikan untuk sahabatku ELPIANI H ELVIN )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar