Mengundangku kelembah angan-angan adalah fakta
sebuah kekeliruan, kebetulan atau itulah adanya ?
Undanganmu sakral dalam batas-batas siapa kita
kusiapkan kata bekal merangkum rasa bila tiba waktunya
Kucatat dengan hikmat tenggang waktu rentangannya
kukabarkan tentang senja yang menggantung,
bersama kunang-kunang terakhir ditrotoar kota
semua setia, tak sabar menanti pagi menjelang
Sebelum fajar tunaikan kesetiaannya, katakan padaku
apa yang mesti kubawa memenuhi undangan itu
## Pondok bambu istanaku, Minggu 01 Sept 2013 / 20:52wib
Karya Drs Mustahari Sembiring sang muham.
Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar