Menghitung hari
berbeban berat meniti sunyi
setelah ini, berjuta ragu menanti
mampukah mengarungi samudra kehidupan ini
sementara dayungku patah ditengah
terombang ambing meniti getir lirihnya nurani
bersama buah hati, tegarkan nyali
jika inilah suratan, berilah tuntunan
mampukan diri melantunkan tembang jati diri
Duhai Gusti Pangeran Welas Asih, pemilik kehidupan
jika dayung telah patah jangan pula remukkan kemudi
kirimkanlah angin timur MU nan ramah, menuntunku
mengarungi bahtera hidup tanpa nachoda, aku tetap percaya
sebab tak ada yang mustahil, semuanya nyata dan penuh hikmah adanya
Oleh Drs Mustahari Sembiring sang muham.-
(J) Pondok bambu istanaku, Rabu 08 Mei 2013. 09:44wib.-
Jakarta
( Kudedikasikan buat sahabatku BUNDA RISMA, di Binjai kota kenangan )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar