Mempertahankan nurani disinisnya panggung sandiwara
kudapati diri patah dayung ; ini tak boleh terjadi
tak hendak lepas tangan, apalagi melarikan diri
sebisanya tetap konsisten pada moral ; nurani
meski hampir semua jalan telah diportal terkunci
pasang surut asa menggerus rasa
kali ini, bibir ombak telah jauh tinggalkan pantai
raga pun terlunta-lunta, terseok merayapi fakta
duh, mengapa sekusut ini benang-benang jiwa
kini dipersimpangan pilihan, usia mulai senja
belum juga terbaca isyarat mujijat MU,
ataukah nuraniku telah tumpul, berkarat adanya
sejauh mata memandang, kenyataan lahirkan kecewa
mampukan kujalani ikhlas karmaku, Gusti Pangeran Welas Asih..
Oleh Drs Mustahari Sembiring sang muham.-
(J)Pondok bambu istanaku, Jumat 10 Mei 2013 . 13:55wib.-
Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar