paras bisu itu masih bersembunyi dibalik tirai rahim kesunyian..
dan aku hanya pengintai cahaya pendengar tawa dari balik jendela gulita..
sedangkan jelita malam masih riang menabur benih mimpi yang telah tercabuli..
meracuni benak isi kepala dengan segala dogma tanpa makna..
caramu memanjaku, getarkan dinding angkuhku.. disaat emosi selimuti, dirimu redam titik didih hati.
mengapa kau hadir di sini.. membuka tanpa menutup kembali!
Oleh : arai,
Cimahi
cmh.. oktober/12/2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar