Pendekar-pendekar itu berlari dan berterbangan
Tak ada lagi keraguan di hati mereka
Mereka berjalan membusungkan dada
Di kanan kiri mereka, terselip senjata-senjata sakti
yang siap untuk digunakan...
Dalam jiwa raga mereka tersimpan jurus maut
yang siap dikeluarkan...
Pendekar-pendekar itu mulai berkelana
Mencari suara fatwa dewa
Ambisi menjadi Pendekar Ulung sejagad raya..
Mereka di kejar impian, yang entah kapan berhentinya...
Tak ada lagi belas kasihan
Tak ada lagi tenggang rasa
tak ada jiwa-jiwa yang peduli
tak ada hati yang punya nurani...
Setiap orang yang tidak mau berdiri dibelakangnya....penggal..!!
Setiap manusia yang tak menuruti titahnya...hancurkan...'!!
Setiap insan yang bernyawa...jadi budak impiannya...!!
Pendekar-pendekar itu mulai bergerilya..
Di kepala-kepala mereka...terikat bendera tuah si mandraguna..
Ujung Barat angin laut, Pendekar Sakti Si Biru Laut
Kutub terpencil Utara, Pendekar Sakti, Putri Hijau Selaksa Salju
Dari Bukit Songsong di Selatan...Pendekar Sakti Si Pedang Kuning Halilintar
Dari hutan jembalang di Timur,..pendekar Sakti..Si Kapak Merah Kawah Merapi..
Pendekar-pendekar itu bermunculan dari delapan arah penjuru mata angin..
Pendekar Hitam, Putih, Abu abu
Bahkan pendekar-pendekar baru pun bermunculan..
Semua teriaaakkkkk....Akuuuu laaahhh..Pendeekaaar Sakti Tiada Tanding..!!!
Langit Menangis, Mendung terus menyelimuti..
Halilintar dan petir terus memporak-porandakan..
Bumi merintih, menanggungkan beban keangkuhan dan kecongkakan umat manusia
Tak ada yang memperoleh manfaat dari pertarungan itu..
Mereka hanya menemukan Ladang-Ladang Gersang....
Oleh : M.Syahrial,SH,MH.
Tanjungbalai,Sumatera Utara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar