UNTUK MENCARI PUISI-PUISIMU CUKUP KETIK NAMAMU DI KOLOM "SEARCH" LALU "ENTER" MAKA SELURUH PUISIMU AKAN TAMPIL DI SINI

Rabu, 30 Oktober 2013

BERUBAH NASIB KARENA SOMBONG

Alkisah.....pada suatu ketika di sebuah desa hidup seorang saudagar yang kaya-raya. Saudagar ini memiliki tanah dan kebun yang luas serta perniagaan yang berhasil. Ia juga memiliki istri yang sangat cantik. Pada suatu pagi istri saudagar ini menyiapkan makanan yaitu ayam bakar, untuk sarapan suaminya. Ketika mereka berdua hendak makan, tiba-tiba datanglah seorang pengemis yang kelaparan di muka rumahnya. Pengemis itu berkata sambil merintih, "Tuan, kasihanilah saya. Sudah beberapa hari ini saya belum makanan. Saya mohon berikanlah sedikit makanan yang tuan punya untuk saya." Istri saudagar hendak memberikan sebagian makanan yang terhidang, tapi dilarang oleh suaminya. Lalu saudagar itu bangkit membentak si pengemis, "Dasar orang pemalas, pagi-pagi sudah mengemis di muka pintuku! Apa kau tak tahu, semua kekayaan ini kuperoleh dengan kerja kerasku?! Dan kau enak saja meminta-minta dariku. Pergi sana!" Pengemis itu pun pergi dengan meneteskan airmata kesedihannya.

Tahun demi tahun berlalu. Istri sang saudagar telah bercerai dengan suaminya dan menikah lagi dengan seorang yang kaya. Pada suatu pagi, istri itu menyiapkan sarapan kesukaan suami barunya, yakni ayam bakar. Setelah selesai, mereka pun makan bersama. Ketika tengah asyik bersantap, datanglah seorang pengemis meminta-minta makanan di muka rumah mereka. Sang suami lalu menyuruh istrinya untuk memberikan sebagian hidangan ayam bakar kepada si pengemis di luar. Istrinya lalu mengantarkan makanan itu. Begitu masuk kembali ke dalam rumah, si suami melihat istrinya menangis tersedu-sedu.

Kata sang suami, "Kenapa kamu menangis?" Istrinya menjawab, "Pengemis itu adalah mantan suamiku. Ketahuilah, dulu aku memiliki suami yang kaya-raya. Tak lama kemudian kekayaannya habis dan dia menceraikan aku. Pada suatu pagi ia pernah mengusir seorang pengemis kelaparan di depan rumah kami. Sekarang Allah merubah nasibnya menjadi seorang pengemis."Mengapa kau heran dengan hal itu," kata sang suami, "Aku adalah pengemis yang diusir suamimu dulu."


Oleh : Arsyad Optional Yus
Tanjungbalai,Sumatera Utara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar