UNTUK MENCARI PUISI-PUISIMU CUKUP KETIK NAMAMU DI KOLOM "SEARCH" LALU "ENTER" MAKA SELURUH PUISIMU AKAN TAMPIL DI SINI

Sabtu, 04 Mei 2013

CERITA - PUISI Prabu Brama Kumbara


Malam itu seorang tawanan lepas
Seluruh prajurit jaga tak mampu menangkapnya
Dan malam yg hitam sempurna telah menghilangkan penjahat itu lolos begitu saja

Itulah tragedi yang berbuntut panjang, tawanan itu adalah ki Bajul, yang kelak menjadi musuh pilih tanding

Brama muda tumbuh cepat dengan saudari perempuannya menjadi penguasa Madangkara

Madangkara tak pernah sepi dari huruhara dan bencana
Pemberontakan
Dan pengambil alihan kekuasaan Prabu Gardika yang ingin mengembalikan kekuasaan Kuntala

Suatu hari terjadilah pertempuran hebat, Brama Kumbara terhajar Ajian Serat Jiwa Prabu Gardika
Tubuhnya raja muda gagah itu dilemparkan begitu saja kedalam jurang..

Nasib manusia kadangkala tak bisa di tebak, Raja muda malang yang entah hidup atau mati itu terselamatkan oleh cengkraman seekor Rajawali Raksasa yang membawannya ke sebuah puncak gunung.

Disana Brama mempelajari Ajian Serat Jiwa yang dahulu di kuasai kakeknya.

Berbekal ilmu dahsyat itu yang dapat dicapainya hingga. Tingkatan tertinggi, adalah langka sekali.
Ini tak bisa dilepaskan dari kejadian saat Brama diracun Lasmini, yang ternyata racun itu malah membuat kemampuan otaknya menjadi berlipat ganda.

Prabu Gardika yang berhasil mendirikan Kuntala, yang berniat memberontak terhadap majapahit, tak percaya melihat Brama berada di depan istana kerajaannya dan bertempur dengan hebatnya

Gerakan yang begitu cepat dan dasar silat yang begitu sangat dikenalinya, membuat ketakutan yang hebat, "ini gila, kenapa keparat itu memiliki ilmu yang sama denganku, tetapi kecepatan dan tenaga sungguh di atasku..!"

Raja keparat itu melarikan diri, karena percuma saja melawan Brama, tapi Brama dapat mengetahuinya dan langsung menewaskan penjahat cabul yang banyak menyusahkan rakyatnya..

Madangkara kini tenang kembali, dan rakyatnya bersuka hati

Perang boleh saja terjadi
Tetapi rakyat, haruslah dilindungi
Agar mereka tahu, penguasanya perduli..

Oleh : Jaka Malela
Jakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar