Yang dia takutkan adalah mati ditempat tidur
Dan bukan saat dia tengah hebat bertempur
Dia lelaki gagah berani
Bernyali dan tahan uji
Datang saat gulita di bumi
Dengan mengibarkan panji
Syair-syair hitam dan putih
Menderap di jejak kuda putih
Pedang, lembing berbunga api
Menghantam dan menebas tanpa pilih kasih
Kuda gagah perkasa
Melayang diangkasa
Bersama kidung surga
Iringi lelaki panglima perkasa
Islam, sejarah di masa silam
Mengusir sebuah prasasti
Yang bersinar terang
Terang dalam sinaran bintang
Denting tajamnya pedang
Yang tak pernah bisa diramalkan
Islam menang gemilang
Semuanya karena Allah
Semua karena cintaNya pada hamba-hambaNya
Agar tidak tersesat hidupnya
Saat kembali ke alam baqa
Pedang Allah selalu ada
Pedang Allah begitu tajamnya
Menebas siapa saja hambaNya
Yang berani melawan dan dzalim padaNYA
Laahaula Walla Quwwata Illa Billah
Oleh : Jaka Malela
Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar