Debu kembali ke tanah
Jejak sembunyi ke tanah
Bung Tomo seorang Ksatria
Tak gentar meski berkalang tanah
di Surabaya ada lorong yang tak terlihat.
Ada gema adzan di langit yang dia lihat.
Kemudian dengan gagah dan lantangnya
dia berpidato dengan telanjang dada
di atas sebuah menara Hotel Tua di Surabaya
Sore itu Ksatria Pemberani itu
mengumandangkan perlawanannya
Siapakah diantara bangsaku yang berkhianat
hari ini, kami semua akan mengutukimu
kita bangsa yang tak rela di jajah, maju
hantam mereka tanpa ragu-ragu
“Tahukah kau, saudara-saudaraku,
kalian kuperintah melawan mereka
dengan gagah berani?”
(Suaranya mengetarkan langit di sore ini)
Kalian penjajah telah menghina bangsaku
kaupamerkan kekuatan senjatamu, kauremehkan
bangsaku, dan kalian perkosa perempuan-perempuanku
Kalian harus dilenyapkan dari negeri ini, selamnya
Terlihat matanya memerah,
Bung Tomo sangat marah sekali
matanya berapi-api, seakan hendak membakar
siapa saja yang berani menjajah negeri ini
Mata BUNG TOMO tak begitu nampak,
tapi dari pipinya yang mengeras terasakan
Cadas api yang membara panas sekali
SORE ITU, BANGKITLAH SURABAYA DENGAN SEMANGAT
BERAPI-API, MESKI KOTA ITU HANCUR, SURABAYA IKHLAS TERBAKAR API
Oleh : Jaka Malela
Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar