Selasa, 29 November 2011
KETIKA KITA BERSILANG SENGKETA
Wajar saja mentari pagi menyisikan embun,
manakala tingkap bumi luluh dibelai surya,
meskipun masing masing kekeh pendirian,
tapi bersisian adalah jawaban,
untuk kita sebut siang dan malam,
bukankah masing masing menyimpan tilik sandinya,
kemudian melahirkan keingintahuan,
saat jiwa berbungkus harga diri
melahirkan ego tak terkendali.....
tak pernah kupinta silang sengketa,
bahkan dalam doa kuhindari mengingatnya...
tapi rupanya itulah cara,
hingga tak semua orang mahfum adanya
padahal arena itu menjadi lahan subur ,
bagi tumbuh kembangnya hakekat cinta,
meskipun bertaburan silang sengketa,
tapi akhirnya luruh jua kemunafikan,
saat fakta berkata berbeda,
meski sebenarnya, silang sengketa adalah penyatuan jiwa
tak ada yang harus dirubah,
apalagi mesti menyiapkan skenario melodrama
karena ternyata kita telah terjebak disana,
dan kalau kita mau jujur mengakuinya :
kita sudah terpedaya, kerna bertahan dengan logika
maka sebaiknya kita bijaksanakan jiwa raga,
dalam segala kekurangan dan kelebihannya,
kokohkanlah keberadaanya, dihatimu !!
----- oleh Drs Mustahari Sembiring.---------
----- Makassar, 30 Nopember 2011. catatan kaki sebuah silang sengketa.----
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar