Minggu, 06 November 2011
AIR MATA DARAH ( 1 )
Adikku ragil sang bontot,
Kutulis serat jiwa ini kerna sesakkan kalbu,
Desak berdesak rintihan kalbuku penuhi dada
Menghimpit jalan nafas bahkan meliliti jantung nyeri tak terperi,
Sungguh tak tertahankan pilunya luka disiram cuka,
Dan barangkali,
tak satupun yang terbaca olehmu,
kerna seluruh jiwa ragamu telah terprogram tuk lalaikan sekelilingmu,
kerna mata bathinmu terus saja menatap tajam kilauan harta dunia,
kerna harga dirimu sudah melambung melewati batas ambang,
kerna abang sudah tak kau perlukan lagi…
maka ,
saat kukatakan pahit , kau kata masa iya,
saat kemarau panjang menerpa keluargaku, kau kira pura pura,
saat ratapanku menghiba, malah kau kira ancaman semata,
saat aku mati rasa, kau ambil sikap terserah saja….
Akhirnya,
Waktu bergulir dan semua peristiwa dicatat diangkasa,
Luka yang kau sayatkan diatas luka lama tetap menganga,
Bahkan kini mengikis habis rasa yang tersimpan didasar jiwa ,
Duh ragil adikku sang bontot,
Yang tersirat jauh lebih dalam dari yang tersurat
Mungkin kau takkan percaya , ini sudah terjadi……..
-----oleh Drs Mustahari Sembiring.--------------------------------------------------------------
-----Makassar 03 Nopember 2011. Serat jiwa buat adikku ragil, si bontot.--------
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar