UNTUK MENCARI PUISI-PUISIMU CUKUP KETIK NAMAMU DI KOLOM "SEARCH" LALU "ENTER" MAKA SELURUH PUISIMU AKAN TAMPIL DI SINI

Sabtu, 26 November 2011

Kumpulan Puisi Wong Djogja - KU HANYA WANITA






KITA

" ... Mulai dari orang yang menyayangi kita , membenci kita hingga menghardik mencaci maki kita . Biarlah mereka dengan mulut juga apa anggapan mereka tentang kita . 3 tahun kita sudah terbiasa dengan semuanya itu . Aku dan kita yakin , kita berjodoh . Meski badai sehebat apapun tak akan pisahkan kita lagi . Hanya kehendak TUHAN yang sanggup memisahkan kita . Tapi ku yakin TUHAN mempercayakan cinta ini kepada kita ... " .

Oleh : WONG DJOGJA
Yogyakarta



DITENGADAH KEDUA TELAPAK TANGAN

Kupasrahkan waktu
dan tiap hembus nafasku
dari segala langkah yang ku tuju

Meski airmata jatuh
tetes tiap tetes basahi pipi
tak akan aku basuh
karena ku tahu pasti
itulah bentuk sebuah hati yang pasrah
akan segala kenaifan yang salah

Kulantunkan do’a-do’a
bertiang tengadah kedua telapak tangan
memohon akan segala kebaikan
Pada Engkau Wahai Sang Maha Bijaksana
memohon kebaikan didunia dan akhirat
memohon ampunan hingga ajal menjerat

BY : WONG DJOGJA
Yogyakarta



BERHENTI SAJALAH

Anggap saja semua ini memang hanya sampah
tak sepantasnya pula , aku hadir dalam hidupmu
bersamamu , denganmu
ibarat setetes mata air yang terombang ambing ditengah lautan
berharap dapat bertemu terumbu karang ditepi dasar jurang samudera matamu

Detik demi detik dalam karamnya waktu yang membisu
aku hancur sendiri dalam mati rasa-rasaku
dan semua yang terlanjur tertelan pahit
mahu tak mahu juga , semua ini memang harus ku akhiri
jalan semakin terasa panjang nan jauh
dan aku yang sudah merasa letih dan lumpuh
tak sanggup tuk lebih jauh lagi langkah yang harus ku tempuh
berhenti sajalah ,
atau setidaknya aku sudah muak tuk terus berdiam diri disini
maaf , aku yang harus jujur
sesungguhnya aku tak pernah bisa menyayangimu
ku tahu ini menyakitkan bagimu
tapi terima saja kenyataannya
sebelum kita lebih jauh lagi berjalan
baiknya kau dan aku , cukup sampai disini .

BY : WONG DJOGJA
Yogyakarta



SEBUAH SENTUHAN TAKDIR


Merindunya hati
Hangat peluk dan cium mesra kecup di kening itu , kening itu
jalan berdua genggam hangat jemari-jemari
nikmati segelincir perjalanan cinta yang terajut

Mungkin Tuhan memiliki rencana lain
atas cara dan jalan yang telah tertempuh
kita lebih memilih memaksakan ego masing-masing
dan kini kita tak sejalan lagi

tapi harus tetap ku akui
aku kalah dan lemah di atas sikap manis itu
ingin kembali masih berbenam di benak dalam-dalam
dan inginkan kembali ke masa itu lagi.

( Penulis : Yudi Yudhistira , Pebuari 2010 ).
Oleh : Wong Djogja
Kuningan



AKU = KALIAN

Aku hanya sebatas manusia biasa , insan biasa
sama seperti kalian juga
punya rasa , punya cinta , punya hati dan semua ( meski tak selalu sama )
yang terkadang angkuh , tinggi hati , sombong , juga hina

mungkin yang membedakan adalah
jalan pikiran , cara berpikir dan keberadaan
tapi tetap
kita sama , tak ada beda , satu dengan yang lain

terkadang aku baik
terkadang aku hina
terkadang aku acuh
terkadang aku tinggi hati
terkadang aku cemburu
terkadang aku diam
terkadang aku serakah
juga terkadang aku , aku tak tahu siapa aku

kita punya ( rumah sendiri = ketetapan )
kita punya ( rahasia = tujuan juga jalan masing-masing )
jadi ,
kita hidup cukup saling berdampingan
bukan saling menyingkirkan
kita hidup cukup saling berbagi dan bercerita
bukan saling membuat menganga luka yang ada

( tapi ku sebagai manusia biasa )
terkadang masih tak bisa
memahami juga mengertikan
ketidak-terbatasan ego kalian .

Oleh :WONG DJOGJA
Djogjakarta



TIDURLAH, TIDUR!


Disini kita pernah tertawa dan menangis
Sejalan kisah suka duka dalam satu lembar kehidupan kita tulis
Hitam dan putih tetap selalu kita bagi
Namun kini kau telah tiada , kau telah pergi
Hingga tanpa batas waktu dan akan kekal abadi
Istirahatlah yang tenang , tidurlah yang nyenyak dalam abadinya mimpi

Kawan , mungkin ini sudah menjadi Takdir ILLAHI
Memaksa luka merelakan segala yang pernah terjadi
Kini lain dunia dan segalanya , menjadi dinding pemisah
KAU kubur sisa waktu , membunuh cerita
Sudahi lelah kaki tuk terus tetap melangkah
Sampai jumpa kawan di alam barzah
Semoga kita bertemu lagi di Surga ,
mengiring tiap jengkalmu menuju tempat yang paling indah .

Oleh : WONG DJOGJA
Djogjakarta



KU HANYA WANITA

Sering kali kau sakiti , kau lukai
namun kau tak pernah mengerti
seperti apa rasanya hati

Walaupun semua ini menyakitkan
ku hanya bisa diam
mencoba setegar mungkin melawan kenyataan rapuhnya aku
ku hanya bisa berdo'a dan berharap pada Tuhan
agar tak lagi pernah mengeluarkan airmata
terlalu bodoh tuk selalu berkorban
meraih keinginan yang tak pernah berpihak
entah sampai kapan ?

Ingin ku tinggalkan
semua tentangmu , semua yang baik padamu
tapi ku tak pernah bias
mungkin karena , terlanjur dalam rasa peduli yang tertanam

Ku harus bagaimana lagi ?
ku hanya wanita yang rapuh
yang pastinya ingin miliki kekasih yang selalu ada
tapi semua seperti tak ada celah bagiku
semua itu hanya mimpi ,
semua itu hanya harapan bayang semu.

Oleh :Wong Djogja
Djogjakarta



KARENAMU


Ketika semua berawal dari kamu
dan ku rasa perlahan ,
akupun mulai larut
ku tenggelam sendiri dalam munafikku
rasa yang ku simpan karenamu

Satu per satu ,
mahkota itu
indah merekah
tumbuhkan putik bunga harum mewangi
tebarkan benih di ladang hati

Ku belajar menyiraminya dengan rindu
ku belajar memupukinya dengan kasih tanpa henti
ku belajar memberi sinar hangat dengan senyuman
ku belajar membangun pagarnya dengan setia
ku belajar , ku belajar untuk itu karenamu
karena ku tahu kita sama dan searah.

Oleh :Wong Djogja
Djogjakarta



HEBATNYA KITA DALAM RINDU SEORANG AYAH

Terpendam dalam tawa.
mungkin juga sedih.
yang memayungi hati.

Airmata itu tak kita baca.
tak kita lihat.
perasaan kita tuli, hati kita buta.
Dia menyimpan rasa pada kita.
Dia memendam rindu yang mengarat.

Dalam tiap do’a IA selalu setia.
meski IA tak selalu disisi kita.
dalam tiap rintihan sujud IA selalu ada.
dalam hening hatinya.
kita selalu di sanjung ,di banggakan , selalu di puja.
kita selalu ada dalam tiap lafadz do’anya.
di tiap ucap bibirnya,itulah kita.
meski pipi basah dengan airmata.
hanya satu yang dia pinta.
IA hanya ingin kita bahagia.
begitu pula ,
kita selalu setia dalam do’a untuk IA.

Oleh :Wong Djogja
Djogjakarta



DO'A SEOARNG KEKASIH PADA ISYARAT KEMATIAN

Tuhan
jika isyarat kematian telah menunggu
Takdirkanlah ia hidup denganku
tuliskan dalam catatan buku Takdir-Mu
dekapkan ia dalam pelukanku
kunikahi ia , kujaga ia dengan sisa umurku

Tuhan
Jika ia bukan Engkau Takdirkan untukku
dan segala buku harian telah tertutup
matahari tak lagi hangat menyentuh
bulan separuh mulai meredup
dalam dekapan malam yang terkutuk
segala nafas menemui akhir berhembus
segala hasrat telah buntu
Para Malaikat membawa pesan untukku
dingin menerjang disekujur tubuh
dendangkan " Puisi ini " dipelupuk hatinya
pertemukan kami Di Surga
Ciptakan kami sebagai sepasang kekasih
yang memiliki tiada batas untuk terbang
dengan sayap mimpi-mimpinya

Tuhan
Engkau Yang Maha Tinggi Derajat-Nya
Penguasa segala kehidupan dan kematian
kabulkan segala pinta

Oleh :Wong Djogja
Djogjakarta



GALAU ( PART 1 )

Ku ingin bercerita padamu
tentang bintang semalam
banyak canda , banyak tawa yang tersulam
pada bias cahayanya kutitipkan sesuatu
salam hangat dan damai dari sebentuk hati
juga sejuta senyuman yang tetap ingin aku kita bagi

Rupanya aku tak bisa lama-lama menahan dingin
teramat dalam menusuk hingga ke tulang rusuk
tapi akal sudah tak peduli pada bathin
yang pernah jera pada rasa takut takluk
tetap saja ingin bicara memahami bahasa alam
agar aku punya banyak cerita dan kisahkan padamu esok
tapi perlahan mendung mulai merata
bias cahayanya tak lagi sama
denyut nadi mulai jelas menyapa telinga
mungkin ada rasa takut jika sepi datang menyapa
sebenarnya masih ingin bicara memahami seluruh seisi kata nurani
tapi lelah mengalahkan semua yang ada

Ingin ku berlama-lama dalam mimpi
namun pagi terlalu cepat menghampiri
ku ikuti kemana arah langkahmu pergi
tapi ternyata persimpangan menyuruh kau ke kanan , aku ke kiri
tak lama , mendung berganti hujan gemericik lirih
menari riang menemani langkah pulangku sendiri
genangan air pada jalan berlubang dipenuhi air keruh
mereka sibuk mencari tempat berteduh
terpaksa menunggu hujan mereda , kembali pulang .

Oleh :Wong Djogja
Djogjakarta



GALAU ( Part 2 )

Terkadang masa lalu terasa manis untuk di ingat-ingat
tapi terkadang menyakitkan , karena ia telah pergi
saat terjatuh dalam kesunyian hingga menyesak ulu hati
tak bisa jauhi kenyataan pula , ia hadir sebagai penghibur kala sendiri
seperti memberi 1000 jalan , dunia khayal indah tak berbatas
ketika pula kau dengar syair lagu indah yang jadi sebuah kenangan
menerawang jauh menyeberang selami lautan samudera pikiran
tetap saja ada yang harus akui sebagai kekalahan
masa lalu adalah pijakan kaki kanan
tuk melangkah , berjalan , berlari
meraih , menggenggam , memiliki , menempati tempat terabadi Sang Maha Rahim .
Oleh : WONG DJOGJA
Djogjakarta





Tidak ada komentar:

Posting Komentar