UNTUK MENCARI PUISI-PUISIMU CUKUP KETIK NAMAMU DI KOLOM "SEARCH" LALU "ENTER" MAKA SELURUH PUISIMU AKAN TAMPIL DI SINI

Rabu, 09 November 2011

BERITA MEDIA MASSA


Makassar News ( 09/11)
Gempa meluluhlantakkan pemukiman kumuh disepanjang bantaran jiwa,
seorang laki laki terbujur kaku,
dihalaman hatinya yang rata dengan tanah,
tak satu orangpun sukarelawan datang menolong,
meski cuma mengirimkan tilik sandi
bagi pribadi yang lara dalam duka gempa kali ini,
sungguh ngeri
katanya : puluhan jiwa melayang,
ratusan bahkan lebih, hati nurani yang raib, sudah tak terbilang
apalagi gempa kali ini disusul suname berkali kali,
kerna jarak hati dengan pantai cuma sejauh pinta,
maka bisa dibayangkan ,
betapa ngerinya saat musibah itu datang,
katanya : laki laki itu sedang duduk menghitung ombak,
ditepian pantai, dihamparan pasir hayalanya ia duduk
tak beralas , hati dan pikirannya pun polos
entah apa yang sedang dirundingkannya dengan laut
hingga musibah itu tak hendak ia tolak,
padahal , kalau mau bisa saja ia melarikan diri
untuk apa mempertahankan tapak kaki, sebungkus sesaji dan
sebatang rokok yang sejak awal tak ada api.....
ah...betapa bodohnya laki laki itu, gumamku
pasti kau pun berkata begitu kan, kawan ?
tapi, tunggu sebentar : kenapa tak ada sukarelawan ?
kenapa identitasnya tak dicantumkan ? dimana ia dimakamkan ?
tanyaku, tanyamu cuma sebatas gumam
ingin taumu, ingin tauku cuma sebatas deru hujan
dan aku lebih tercengang lagi ketika kutau,
media massa itulah kita.-

-----oleh Drs Mustahari Sembiring.---
-----Makassar, 09 Nopember 2011. catatan tertinggal setelah kutau siapa kita.---

Tidak ada komentar:

Posting Komentar