UNTUK MENCARI PUISI-PUISIMU CUKUP KETIK NAMAMU DI KOLOM "SEARCH" LALU "ENTER" MAKA SELURUH PUISIMU AKAN TAMPIL DI SINI

Rabu, 16 November 2011

BAGAIMANA KALAU....


Sahabatku A EL,
bagaimana kalau selepas magrib kita bertukar tempat,
tak usah berlama lama ,
silluit hitam selintas malam saja,
kerna aku ingin sekali mencatat setiap fakta,
yang susul menyusul laksana gempa....
setidaknya buat rangkuman narasi laporanku,
atau sebagai neraca kalbu menimbang rasa,
meskipun aku tau : kau akan katakan, persyetan !!!
dan barangkali , kan kau lanjutkan dengan sumpah serapah
atas tawaran yang tak mungkin kita sepakati....
ya..ya...ya..tiga kali kukatakan agar tergenapi janji kalbu,
meski segalanya tak lagi bermagna bagimu...
bahkan dari berita media sempat kubaca :
dengan geram kau tudingkan tuduhan pelecehan,
atas kritikanku yang tak pernah mau kau renungkan.....
tapi, semua resiko itu sudah kuperhitungkan dalam diam,
sebab memang tak kuasa kupikul resahmu,
meski cuma sebagian.....
duh, sahabatku A EL
bagaimana kalau selepas magrib, kita bertukar tempat
tak usah berlama lama, seadanya waktumu saja
aku berjanji akan melepaskan semua topeng penutup muka,
meskipun yang kupunya cuma itulah adanya,
tak pernah terpikir meminjam kamus berpura pura,
apalagi mempraktekkan sandiwara berperan ganda....
tapi, aku yakin kau akan marah semurka murkanya,
sebab memang aku pantas dijadikan tempat memuntahkan murka,
tapi sejujurnya : aku tak mengerti mana awal, mana akhirnya...
bahkan kalau kau tanya, mengapa kutawarkan bargening ini :
mungkin akan kujawab, aku lupa.....
kenapa kita harus bertukar tempat, meski cuma selintas rupa....
Akh,...sudahlah sahabat, lupakan saja
mengapa kita harus bersandiwara...???

----oleh Drs Mustahari Sembiring.-------
----Makassar, 16 Nopember 2011. Catatan saat rumitnya keraguan yang kueja .---

Tidak ada komentar:

Posting Komentar