UNTUK MENCARI PUISI-PUISIMU CUKUP KETIK NAMAMU DI KOLOM "SEARCH" LALU "ENTER" MAKA SELURUH PUISIMU AKAN TAMPIL DI SINI

Senin, 14 November 2011

BILA KAU BACA SURATKU


Hampir seluruh berita telah kucatatkan,
pada lembaran hasrat yang berguguran jadi hujan,
sekalipun tak pernah membasahi ladang kering hamparan kehidupan,
namun sudah kupetikan dawai senada dengan getaran jiwa,
terdampar dipantai tanpa dermaga sunyi tak ada penghuninya

Hampir semua kata telah kuanyam jadi bahasa,
yang kuuntai sepanjang tarikan nafas saat menyapa senja
daundaun berguguran dihempas pahit getirnya kehidupan
yang diam diam kau sembunyikan dari pandangan setiap insan
padahal alam telah mengurainya pada embun yang menggantung diangkasa
agar semua mata puas melukisnya dalam jiwa.....
Hampir semua isyarat telah kubeberkan disepanjang jalan hitam
padahal hanya tuk melukiskan gerakgerik lukaduka dan coretmoret hatiku
meskipun selalu saja pudar dihempaskan nanar pandangan mata
dilembaran nyata hari hari kehidupan....

Bila kau baca suratku disejuknya embun pagi, hijaunya daun pepaya
mestinya tak akan kau tertawakan alfaku, takkan kau hukum khilafku,
takkan kau hardik tak sengajaku dan takkan kau lupakan aku....
tapi nyatanya rinduku selalu luruh bersama gugurnya daun cemara,
patah bersama ranting yang kering kerontang,
menggantung dibatang pohon cemara yang dihempaskan angin senja
dan tak pernah sampai berita kealamatnya,
dan tak pernah berlabuh kapal didermaga,
dan tak pernah paham siapaun yang membacanya....

--oleh Drs Mustahari Sembiring.----------------------------------------------
--Makassar, 13 Nopember 2011. catatan tentang tak terbacanya suratku.---

Tidak ada komentar:

Posting Komentar