UNTUK MENCARI PUISI-PUISIMU CUKUP KETIK NAMAMU DI KOLOM "SEARCH" LALU "ENTER" MAKA SELURUH PUISIMU AKAN TAMPIL DI SINI

Jumat, 31 Juli 2020

Kumpulan Puisi S Pandi Wijaya - DI RUANGKU


~" GUNUNGKU "~


Kembali ke gunung
Arung ruang renung
Mengeja ujung hidung
Selami jiwa paling palung

Amalkan amin iman
Laku putih coba pupus luka hitam

Kembali ke gunung
Selami jiwa paling palung

SPW,
Pandeglang, 24072020
( Catatan Kelana Bodo )



~" GUNUNGKU 2 "~

Kuarungi ruang jiwa yang terus meraung,
luka duka yang mengaduk laku
Dengan iman yang kuamini,
coba selaraskan langit di luar dan dalamku

Di Barat aku sudah pecah terbelah
Ke Timur aku harus berbenah sebelum pasrah

Dan aku kembali ke gunung
Mencari bening dalam hening
Merangkum cerita di belantara
Semoga jejakku bertapak di semesta

SPW,
Pandeglang, 24072020
( Catatan Kelana Bodo )


~" DI RUANGKU "~


Ketidak-warasan adalah ruangku
Tempatku mencumbui rembulan
Tempat menariku bersama gemintang
Menikmati sunyiku
Dibuai kenangan
Catatan sang petualang

Kebodohanku adalah menolak melupa
Bait-bait pepuisi perihal kisah kasih kita
Kerap tercermin pada setiap lukisan aksaraku
Tentang pasrah dan tulusmu
Tentang ketidak-warasan di puncak cintaku
Mencintaimu
Dan rahasia kebodohanku

Ketidak-warasan dan kebodohanku
Rahasia yang terus kudekap
Tersebab kebodohanku
Atau, memang ketidak-warasanku
Pada puncak cintaku
Mencintaimu

Ruang sunyiku
Yang hanya ada engkau
Belahan jiwaku

SPW,
Pandeglang, 22072020
( Catatan Kelana Bodo )



" LELAHKU "

Payah, payah ...
Hanya bikin lelahku
Biar kuheningkan dulu semua percakapan
Ketidak-warasan, bahkan kebodohanku
Menolak kebodohan yang dipertontonkan

Ketika api itu terus menjilati
Menghindar lebih baik daripada terbakar
Biar kucari lagi tempat perahuku berlabuh
Tanpa apa, tanpa sesiapa
Tanpa genderang gendang perang
Tanpa bunyi
Aku akan kembali ke dalam sunyiku sendiri

Lelah aku mengawal amarah
Risi aku dengan ambisi basi
Biarkan aku menari sendiri
Dan aku selesaikan tarianku

Sendiri ....
SPW,
Pandeglang, 05082020
( Catatan Kelana Bodo )
#Usaimembacasituasidanmembacadiri



~" PERIHAL MAWAR LAYU "~

Perihal mawar layu merana
Ia terlalu nyaman di vas-nya selayak ratu
Bukan embun yang menyegarkannya
Bahkan bukan hujan yang membasahinya
Setiap kering datang meresah
Sepi di sudut sendiri menanti gelisah

Perihal mawar layu, lara meradang
Teramat manja ia di vas-nya
Dari jendela memandang kumbangnya jalang
Menari, berdansa di taman seribu bunga
Akh, bunga-bunga tak seindah dirinya
Cemburu membakar kelopaknya
Di sudut sunyi
Dibalut sepi

Perihal mawar layu, melangitkan mimpi
Keinginan melepas duri
Tumbuh di hutan liar
Dengan jamah bingar

SPW,
Pandeglang, 06082020
( Catatan Kelana Bodo )



~" P.O.D "~

Kekasih ...
Jika engkau dapat kuraih
Kan kupersembahkan jutaan kebahagian

Oi duhai
Engkau serupa bayang
Tak ingin hilang
Tapi tak dapat terengkuh tangan

Perihalmu
Bermain di mimpi-mimpiku, selalu ...

SPW,
Pandeglang, 29072020
( Catatan Kelana Bodo )



~" PATAH "~


Kutanya angin
Ia hanya berlalu
Dengan bisu teramat gagu

Kutanya pada rembulan
Ia diam
Menekuk wajah muram

Lalu kutanya sekumpulan embun
Ia malah menggigil keras
Menangis

Oi duhai ...
Adakah kekasihku lewat
Atau setidaknya sempat terlihat

Angin menunjuk rumput
Rembulan kancingkan tirainya
Embun menghilang

Akh ....
Tanyaku patah
Terjawab entah

SPW,
Pandeglang, 27072020
( Catatan Kelana Bodo )



~" WAJAH PUISIKU "~


Ketika aku bercermin
Memandang wajah puisiku
Akh, aku malu melihat wajahku

Mataku puisi yang rabun
Telingaku puisi yang tuli
Hidungku puisi yang pepat
Keningku puisi yang penuh kerut
Mulutku puisi yang gagu
Bahkan kulitku
Ahk, puisi yang kusam

Wajah puisiku pucat
Wajah puisiku ...
Kusut carut marut

SPW,
Pandeglang, 27072020
( Catatan Kelana Bodo )



~" RINDUKU MENDESAK "~


Pada wajah perempuan-perempuan itu
Kucari wajahmu
Senyum yang hilang entah
Bakti yang kausandang adalah titah

Ahk, tak satupun meski bayang saja serupa engkau
Senyum-senyum itu hanya gincu merayu
Liuknya tarian memburu nafsu

Pasrah yang hanya ingin nikmati desah
Sekawanan mata yang gundah
Bingar canda yang samarkan gelisah

Entah pada purnama mana kujumpai engkau
Sedangkan puisi-puisiku terus memanggilmu
Rindu telah sesaki benak mendesak
Membasahi pipi berteriak

SPW,
Pandeglang, 26072020
( Catatan Kelana Bodo )



~" BEGITULAH AKU "~


Begitulah aku
Yang ingin kian dekat dengan-MU
Masih samar mencari jalan pulang
Dihijab cinta dunia yang masih jalang

Begitulah aku
Nafas yang kian tersengal
Kadang menyebut nama-MU
Sering membiarkan nafsu yang bengal

Namun, izinkanlah aku
Meski tertatih-tatih, meskipun masih merangkak
Menuju poros tarian itu
Sebelum nafasku tersedak

SPW,
Pandeglang, 25072020
( Catatan Kelana Bodo )



~" TARIAN KELANA BODO "~

Peduli apa aku mencari wujud-MU
Tak seharusnya tanyakan tentang wajah-MU
Bila ciptaanmu lebih nyata di depan mata

Dan aku ...
Istikomah saja di poros tarianku
Seraya menyebut nama-MU

SPW,
Pandeglang, 26072020
( Catatan Kelana Bodo )



 ~" TARIAN KELANA BODO 2 "~

Dan aku menari merasakan Dzat-MU
Mesti belum juga istikomahku di porosnya
Masih goyah dirapuh imanku
Ya Rob, ridho-MU kupinta

Karena aku masih melihat dengan mata
Karena aku masih merasa dengan yang ada
Karena aku masih mendengar dipaksa
Jiwaku, masih terikat cinta dunia

Dan aku menari merasakan Dzat-MU
Dengan selemahnya iman
Dalam kebodohanku
Masih gampang tergoyahkan
Ya Rob, kupinta ampunan-MU
Atas masih lemahnya iman

SPW,
Pandeglang, 02082020
( Catatan Kelana Bodo )



~" ENGKAU KETIDAK-WARASANKU "~

Engkau kemudian jadi jantungnya pepuisi
Adalah yang pertama menyentuh inti hati
Jadi bidadari di taman hati
Menyadarkan diri dari balutan sepi

Menarimu
Menyanyimu
Mimpi-mimpimu
Pulas di pangkuanku

Engkau kemudian jadi jantungnya pepuisi
Hilang kewarasan pada diri
Tersebab tulusmu
Karena pasrahmu
Mencintai dengan cinta
Menjadi belahan jiwa

Engkau
Detak nadi puisi-puisiku
Belahan jiwaku
Ketidak-warasanku

SPW,
Pandeglang,
( Catatan Kelana Bodo )



~" TARIANMU "~

Menarimu di hamparan puisi
Adalah rindu yang tak pernah redam
Lenggak lenggok dalam kenangan gemulai
Selalu liar tak pernah diam

Adalah rahasia yang tak pernah terungkap
Membiarkanmu, membingkai kenangan
Tersimpan dalam catatan di langit terbekap
Kerap pertanyakan ketidak-warasan

Menarimu di hamparan puisi
Kenangan yang senantiasa jadi bayangan
Jalang imajinasi adalah keinginan hati
Tinggal koreo tarian di sinaran rembulan

Menarimu di hamparan pepuisi
Masih baranya cinta di kesunyian
Ketidak-warasan
Terus meredam keinginan

SPW,
Pandeglang, 10082020
( Catatan Kelana Bodo )



~" AKU, BUIH ... "~

Ke gunung paling ujung
Aksaraku hanya menggulung bingung
Ke samaudra paling debur
Kekataku malah lebur
Bait-bait di parit-parit hancur
Maknanya kabur

Kugendam sunyi paling sepi
Kugali imagi paling naluri
Puisi-puisi masih tak berbunyi
Serupa halusinasi, lalu basi
Puisi-puisiku
Tarianku
Nyanyianku
Kaku, bisu

Suaraku ... ?
Bunyiku ... ?
Buih ....

SPW,
Pandeglang, 13082020
( Catatan Kelana Bodo )

S PANDI WIJAYA


Tidak ada komentar:

Posting Komentar