UNTUK MENCARI PUISI-PUISIMU CUKUP KETIK NAMAMU DI KOLOM "SEARCH" LALU "ENTER" MAKA SELURUH PUISIMU AKAN TAMPIL DI SINI

Kamis, 02 Juli 2020

Kumpulan Puisi Endang Astuti - ANDAI



ANDAI

Andai engkau adalah sang kumbang, nantikan kuntum bungaku bermekaran kala embun pagi menetesi dedaunan.

Andai engkau adalah sang rembulan, terangilah malamku saat tertutup awan kelabu meski hanya lewat pantulan cahaya bintang.

Andai engkau adalah sang waktu, temanilah aku setiap detik nadiku berdetak walau masih tersekat jarak, jangan biarkan semenit saja berlalu tanpa kehadiranmu.

Andai engkau gubahan lagu, 'kan kusenandungkan lirik demi lirik melodimu hingga tercipta syair simfoni rindu penghapus pilu.

Andai engkau kekasihku, berjanjilah setiamu hanya untukku. Singkirkan keraguan akan cinta dan sayangmu karena-Nya sebab Dia-lah sang pemilik rasa seisi dunia yang bernyawa.

By Endang Astuti
Kebumen, 20 Juni 2020



23 JUNI

Hujan bulan Juni masih membasahi buana hati, bias pelangi perlahan sirna menjadi telaga hampa menyisakan goresan luka dikanvas cerita lama. Sempat kulekatkan rindu pada kuatnya tali kalbu namun tangis menggugu kala rindu berakhir pilu.

Juni bercurah air mata resah saat rinduku semakin parah, mengendap pada kerongkongan mengalirkan gumpalan darah kenestapaan di jiwa paling dalam. Bertahun lamanya kubertahan dikegamangan rasa yang siasia, aku pun lena dalam buai asmara tanpa purna.

Sebelum kumenemukan dia, engkaulah satusatunya lelaki paling sempurna yang mampu membuatku jatuh cinta, meskipun pada akhirnya cerita cinta kita berakhir tanpa kepastian. Aku iklaskan sebab jodoh di tangan Tuhan.

Hari ini, tepat tanggal 23 Juni hari istimewamu menghampiri, hanya sebaris kata ucapan untukmu yang kini entah di mana. "Sugeng Ambal Warsa" semoga kauselalu bahagia sepertiku yang t'lah berbahagia dengannya. Biarlah cerita cinta kita mati terkubur bersama corona.

By Endang Astuti
Kebumen, 23 Juni 2020



PADAMKAN NYALA API CEMBURU


Di sudut senja kumengheningkan sesal
Terpenjara kecamuk goresan lara
Pedih, kala bahagia sesaat sirna
Terjerembab kubangan cemburu buta

Padamkan nyala api cemburu itu
Sebelum raga ini memikul pilu
Akan kusiram dengan kasih sayang
Hingga kau sadar, hanyalah kau yang mampu membuatku larut dalam kebahagiaan

Dengarlah sayang ...
Buka kembali rasa cinta yang terpatri
Aku dan kau ibarat gembok dan kunci
Tetap menyatu dan saling melengkapi

Marilah sayang ...
Eratkan asmara hanya karena-Nya
Bersama singkirkan goda dan coba yang ada
Sampai saatnya mendapatkan rida Tuhan Yang Maha Esa

By Endang Astuti
Kebumen, 8 Juli 2020



SEPERCIK HARAPAN

Senja masih menampakkan kegagahannya
Sejenak aku terdiam memandang ilalang
Betapa besar kuasa-Mu oh Tuhan
Kala kupandang segala keindahan

Pada senja yang masih menjingga
Kutitipkan rasa ini kepada-Mu
Sampaikan salam rindu yang menderu
Untuknya pujaan hatiku

Engkau pemberi nafas hidupku
Engkaulah yang mengerti isi hatiku
Berikan sepercik harapan indah
Saat malamku menengadah

Lantunan doa selalu kusenandungkan
Kepada-Mu Sang Maha Penyayang
Agar kelak Engkau pertemukan
Aku dan dia dalam sebuah ikatan

By Endang Astuti
Kebumen, 1 Juli 2020



MENJEMPUT ASA


Menata kembali sebuah elegi hati diriuhnya hari
Meski cinta masih tersisa meretas rahsa
Membelai mesra walau sebatas fatamorgana
Namun akan kumusnahkan semua tentang satu nama

Seiring angin berdesir pada Juli yang masih bergulir
Membasahi kerontangnya jiwa bermuhasabah cinta
'Kan kugelar sajadah panjang dalam syahdunya malam
Menengadahkan tangan kepada Sang Penguasa Alam

Izinkan sesaat mengecap manisnya madu asmara
Kutelan perlahan hingga membuai lamunan
Padamu duhai suara penyejuk kalbu
Setia iringi langkah sepanjang waktu

Jika masa itu t'lah tiba
Marilah bersama menjemput asa
Mahligai harsa menanti di ujung sana
Di jalan terbaik cinta karena-Nya

By Endang Astuti
Kebumen, 9 Juli 2020



CINTA MERINDUKAN JUMPA
Penulis : Endang Astuti

Sebening tetesan hujan menyapa bulan Juni
Seharum aroma melati melambai pagi
Kirana mentari menghangatkan sanubari
Kicauan camar membangunkan mimpi

Engkau dan aku sepasang dayita
Berpeluk mesra dalam romantika cinta
Bersua suara di pelabuhan asmara
Sebab cinta masih terhalang aksa

Salju rindu membeku pada kedalaman kalbu
Dingin terasa bagaikan diterpa anila
Ujian cinta silih berganti mendera hati
Namun tetap bertahan demi terwujudnya kebahagiaan

Biarlah cinta merindukan jumpa
Setiaku takkan sirna ditelan masa
Esok, rindu 'kan berakhir temu
Di depan seorang penghulu

Kebumen, 19 Juni 2020

Tidak ada komentar:

Posting Komentar