UNTUK MENCARI PUISI-PUISIMU CUKUP KETIK NAMAMU DI KOLOM "SEARCH" LALU "ENTER" MAKA SELURUH PUISIMU AKAN TAMPIL DI SINI

Jumat, 31 Juli 2020

Kumpulan Puisi Hidayat Almansuri - MASIH DI SINI



MASIH DI SINI

Aku masih di sini
Menikmati luka hati
Setelah kau tinggal pergi

Aku masih di sini
Mendengarkan beribu kenangan yang berbisik pelan
Dan kemudian hilang tanpa pesan

Aku masih di sini
Tanpa peduli lagi, apakah rasa ini masih ada, atau sudah binasa

Aku masih di sini
Berharap semua tiada nyata
Agar hati, tiada lagi tersiksa

Aku masih di sini
Hingga seluruh alam mengerti
Bahwa cintaku ..., murni, tanpa terkontaminasi

Kediri, 22 Juli 2020



NEW NORMAL


Beberapa hari setelah hari raya yang tidak sama seperti dulu, Pemerintah menerapkan status New Normal. Yang artinya, masyarakat boleh kembali beraktivitas seperti biasa, namun dengan catatan, harus menaati protokol kesehatan.

Untuk mengantisipasi wabah covid-19, pemerintah mewajibkan warga yang akan beraktivitas di muka umum, harus menggunakan masker, sering cuci tangan dan menjaga jarak dengan yang lain.

Kurasa ada baiknya juga.
Karena dengan menggunakan masker, setidaknya kita bisa selamat dari polusi udara yang semakin hari semakin meningkat.
Meskipun agak mengganggu juga karena kurang bebas saat bernafas.
Juga, kita tak bisa melihat dengan jelas, apakah cewek itu cantik atau tidak, karena yang terlihat hanya matanya saja, itupun jika si cewek tidak pakai kacamata...😁😁😁
" Maaf pak, mari diperiksa dulu ..." Kata petugas keamanan terminal kepada semua penumpang bus yang masuk dalam terminal ini.
Satu persatu kemudian diperiksa, untuk memastikan jika semua aman,dan bebas dari wabah.

" Makin ribet aja..."
Gerutu beberapa orang penumpang yang berjalan di depanku.
Yang nampak sekali merasa tidak nyaman dengan kondisi ini.

Tapi mau bagaimana lagi ...
Semua adalah peraturan
yang harus kita patuhi, sebagai bukti, bahwa kita adalah seorang warga negara yang baik ...

berangkat kerja
wajib memakai masker
melawan wabah
protokol kesehatan
jadi pelindung diri

Kediri, 21 Juli 2020



BEBAS TERBATAS


Bebas terbatas
Adalah norma hidup dalam keseharian kita
Menjadi hukum yang tidak tertulis
Namun memiliki kekuatan yang nyata

Kita bebas berbuat dan berekspresi sesuai isi hati
Tapi harus tetap melihat kanan dan kiri
Agar kehidupan ini bisa terus kita nikmati

Maka kebebasan jiwa
Dibatasi oleh kebebasan yang lain yang ada di sekitar kita

Kediri, 27 Juli 2020



MENANTI MAKNA CINTA

Saat langit masih mendung
Usah kau tanya mengapa mentari belum bersinar
Karena sesungguhnya dia ada, namun belum terlihat

Saat panas di cuaca siang
Usah pula ditanya, mengapa angin tiada bertandang
Karena sesungguhnya dia ada, namun belum terasa

Begitu pula cinta kita
Usah kau tanya mengapa seakan hambar
Karena sesungguhnya cinta ini ada, namun kita yang belum bisa untuk melihat dan merasakannya secara nyata

Tapi yakinlah, bahwa cinta ini ada
Akan selalu mewarnai hari-hari kita
Walau kini, kita belum memahaminya

Cibubur, 30/01/20



SANG WAKTU

Pagi yang ceria
Selalu hadirkan asa
Semangati diri dan jiwa
Untuk meraih indahnya masa.

Siang yang menyulut atma
Kadang emosi ikut terbawa
Menjaga asa 'tuk tetap ada
Walau hanya serupa do'a.

Senja yang terlupa
Larut dalam sibuknya raga
Sadarkan diri kala berubah warna
Langit yang cerah, menjadi jingga.

Malam yang menyeret Lena
Kadang diri tiada merasa
Rebahkan tubuh di buaian purnama
Berharap semua menjadi sempurna.

Cibubur, 17/01/20



DI PERJUMPAAN KITA

Bukan tanpa alasan, kenapa kita dipertemukan
Mungkin inilah jalan
Untuk suatu hubungan

Jangan ditanya mengapa
Karena tiada yang 'kan sanggup menjawabnya

Biarlah semua, mengalir apa adanya
Tanpa harus kita paksa, untuk jadi sempurna
Karena memang cinta, tak mengharuskannya

Mari kita jalani saja
Hari-hari indah bersama
Sambil berjanji pada rasa
Untuk gapai bahagia

Dan percayalah bahwa nanti
Kita 'kan syukuri semua ini
Sambil tersenyum mesra
Mengenang cerita lalu antara kita

Karena inilah bukti kuasa cinta
Yang bisa menyatukan dua hati berbeda
Dalam suatu cerita asmara
Saling setia, saling menjaga, selamanya
Hingga batas usia

Cibubur, 26/01/20



RAHASIA RASA

Kau...
Yang mampu bangkitkan gairah cinta dalam hati
Semoga kau bisa terima dengan semua ini.

Usah kau ragukan tentang rasa hatiku
Sebab tiada sedetik pun
Rasa ini kan memudar padamu.

Tiada terbayang
Bila saat nanti aku bisa memilikimu seutuhnya
Dan menjadikanmu Ratu dalam istana cintaku
Oh Betapa bahagianya hatiku.

Dan kita akan selalu bersama, tanpa harus ada penghalangnya
Berbagi rasa
Dan menjalani hari-hari penuh cinta dan keindahan.

Namun untuk sementara
Biarlah berjalan apa adanya
Karena hidup 'kan tetap indah
Walau rasa ini, hanya antara kita berdua.

Cibubur, 16/01/20



PADA JERNIH AIR TELAGA

Aku tak kan menangis
Di tengah guyuran hujan ini
Walaupun tak kan ada yang tahu
Bila aku melakukannya.

Tapi untuk apa...?
Hanya melakukan hal yang sia-sia
Dan aku, tak pernah diajarkan untuk itu.

Aku terima, semua yang kau lakukan padaku
Meski hati ini bertanya
Atas kerapuhan pendirianmu.

Pergilah...
Aku tak kan melarang
Atau coba untuk menghalangi.

Namun jangan pernah
Kau berharap untuk kembali.

Tak perlu pula kau bertanya mengapa
Karena semua telah nyata.

Dan bila kau inginkan jawabannya
Maka, ikutilah air hujan ini hingga ke telaga.

Dan bertanyalah pada jernih airnya
Karena air telaga, tak kan pernah berdusta.

Cibubur, 21/01/20



RIZAL

Aku Rizal, lelaki desa yang mengembara hingga ke kota.
Aku terbiasa hidup dengan siapapun selama bisa saling menghargai dan menghormati.

Sebagai pengembara, hidupku jadi penuh dengan kisah. Dari ujung matahari terbit, hingga kelamnya malam selepas senja, semuanya aku ciptakan kisah cerita meski tak seindah musim semi di Jepang dan Eropa.

Dalam hal asmara pun, tak sedikit cerita yang tercipta.
Meski pernah patah hati, namun aku segera bangkit menjadi lelaki sejati.

Bagiku sekarang, yang terpenting adalah mewujudkan impian yang selama ini aku cita-citakan.

Soal cinta, kini tak hanya perasaan saja, tapi juga cerita petualangan yang sungguh sayang untuk dilewatkan.

Cibubur, 18/02/20



Bljr pantun Seloka
AYO SEMBAHYANG

Gendang ditabuh sambil berdendang
Adik duduk di kursi goyang
Adzan Subuh sudah berkumandang
Meski ngantuk ayo sembahyang

Adik duduk di kursi goyang
Makan ikan mentah dalamnya
Meski ngantuk ayo sembahyang
Jangan abaikan perintah- NYA

Makan ikan mentah dalamnya
Berlatih futsal hingga senja
Jangan abaikan perintah-NYA
Nanti menyesal tiada guna

Berlatih futsal hingga senja
Terkena batu diulang lagi
Nanti menyesal tiada guna
Karena waktu tak terulang lagi

Cibubur, 17/02/20



DI UJUNG SENJA

Senja menyapa,
Kala ku duduk sendiri
Menikmati keindahan alam, dan hembusan Sepoi angin sambil membayangkan dirinya yang kini entah di mana..?

Bias cahaya Surya, menyelinap di antara ranting pohon kering, bagai keringnya rinduku ini.
Lalu perlahan, bias sinar itu sembunyi di balik bukit meninggalkan aku sendirian.

Bisik jangkrik di bawah rimbunan semak, mulai memberi tanda akan kehadirannya
Bersiap mengisi malam dengan iringan lagu kebangsaan, yang aku sendiri tak mengerti.
Sama seperti sikapmu yang kau tunjukkan kepadaku.

Tinggallah aku sendiri, tentukan langkah sepi.
Akankah tetap di sini
Atau beranjak pergi...

hembusan angin
pucuk pohon mengering
suara jangkrik
mengalun tanpa henti
temani kesendirian

Cibubur, 17/02/20



DI RINDU PAGI

Hembusan angin pagi, membangunkan ku dari Lena. Hawa dinginnya terasa mencubit kulit wajahku, serasa menarik-narik bulu kuduk ku.

Mendung ini, seakan mewakili pikiranku yang kini tak menentu.
Tiada cahaya, redup dalam kebimbangan dan penasaran.

Teringat kembali akan pesan singkat mu semalam. Yang memintaku agar tetap setia menjaga rasa diantara kita, padahal baru kemarin kau datang menemuiku menyatakan kesetiaanmu.
Tapi kini, kau akan pergi lagi, menjauh dari pandangan.

Aku tak tahu, akankah ku sanggup menjalani semua ini.
Sedangkan untuk melupakanmu, adalah hal paling mustahil dalam hidupku.
Wajah cantikmu, senyuman manismu dan semua tingkah gayamu, semua begitu melekat di benakku.
Seakan menyatu dengan jiwaku.

redup mentari
mendung menutup langit
gerimis turun
menetes membasahi
keringnya rindu hati

Cibubur, 05/01/20



DUNIA MAYA


Dunia Maya..., penuh dengan cerita.
Bahkan menjadi trend di masa kini, di mana penggunaannya bisa bebas berekspresi sesuka hati, tanpa harus dibatasi.
Membuatnya penuh warna, bagai pelangi senja.

Seperti yang dilakukan oleh salah seorang temanku
Ia selalu hadir di setiap group dengan berbagai nama dan kepribadian, karena dia punya banyak akun.
Hingga dengan mudah untuk "berubah" dan berganti rupa.
Juga dengan mudah pula ber-opini menurut ego nya, tanpa berpikir akan adanya perselisihan, karena merasa tidak ada yang tau wujud aslinya.

Ia selalu berkomentar semaunya tanpa ilmu sedikit pun...
Hingga bukannya solusi yang didapat, tapi justru berbagai pertentangan.
Lalu pergi "menghilang" begitu saja tanpa merasa berdosa, dan muncul di group lain dengan akun yang menunjukkan diri sebagai seorang ahli agama...
Lalu ceramah seenaknya saja, bahkan kadang melenceng dari apa yang sedang dibicarakan.

Aku hanya tersenyum membacanya, karena tau kelakuannya saat mengaji bersama di surau dulu, yang sering pulang lebih awal karena tidak ingin ketinggalan acara film favorit..😁😁
Sebab dia hanya meng-copy saja tulisan-tulisan yang ia cari di google, untuk kemudian ia gunakan sebagai acuan untuk berkomentar di group.

Oh sungguh dunia maya ini, memanglah sebuah dunia yang penuh kesenangan dan ilusi.
Semua bisa merubah diri dengan cepat, menyesuaikan dengan tempat yang dituju.
Juga bisa masuk ke tempat manapun tanpa bersusah-payah.
Tinggal "klik"πŸƒπŸƒ, langsung berubah...🦸🦸🦸🦸
πŸ˜…πŸ˜…πŸ˜„πŸ˜‚πŸ˜‚πŸ˜‚πŸ˜‚πŸ˜‚

Cibubur, 13/02/20



Puisi Dua Bahasa
MASA KECILKU

Waktu kecilku, jarang tidur sore
Sering duduk-duduk di halaman rumah
Mainan laron, sambil jepret cicak pake karet

Tiap hari, kesekolah nyeker, g pernah pake sandal, apalagi sepatu

Bawa buku satu,di lipat, masukin saku belakang
Saat istirahat,maen sama teman-teman sampai lupa dah waktu nya pelajaran lagi

Maen layangan, sampai badan hitam
Karena tiap hari diterpa sinar matahari, sampai rambut pirang, persis bulu musang sawah

Tapi, aku bahagia
Karena aku paling di manja sama ibu

Tak pernah sekalipun ibu marah padaku
Bahkan beliau bangga, karena aku, selalu juara dan jadi ketua di kelas

Versi Jawa

Cilik'anku, jarang turu sore
Sering lunggo nek ngarep omah
Dolanan laron, karo jepret cicak nganggo karet

Saben dino, aku sekolah nyeker, ra tau sandalan, opo manek sepatuan

Buku siji,dilempit,deleh kesak buri
Nek istirahat, dolan Karo konco sampe lali wes wayae mlebbu

Dolan layangan nganti Ireng
Mergo ben dino keterak serngingi
Sampek rambut Abang, koyok ulune garangan

Tapi aku di manja Karo ibu
Ora tau geger
Malah ibu seneng,mergo aku pinter, juara karo dadi ketua kelas terus...
😁😁😁✌️

Cibubur, 11/02/20



Puisi dua bahasa
MAINAN WAKTU KECIL

Mainanku waktu kecil banyak
Hampir semua permainan pernah aku mainkan

Malai dari mobil-mobilan dari kayu, dari kembang tebu sampai dari tanah liat

Main kelereng, karet gelang, sepakbola, dan banyak lagi
Hampir semua pernah

Pernah di suatu hari, aku maen gobak sodor sampai sore baru pulang
Begitu sampai rumah, dimarahi oleh ibuku
Tapi setelah itu, disuruh mandi dan disiapin makan
Lalu berangkat ngaji ke surau, masih di beri uang jajan
Ibuku memang sayang sekali padaku..
Bahagia sekali aku jadi anaknya...😊😊😊

Versi Jawa

Dolananku sek cilik akeh
Meh Kabeh dolanan wes tak jajal

Mulai montor-montoran teko kayu, kembang'e tebu sampek teko lempung

Lekeran, karet, bal-balan, pokok meh Kabeh wes tau

Sampek pernah maen sodoran neng adoe nganti muleh sore
Pas nutuk omah, di gegeri karo ibuk

Tapi mari ngono, di Kon ados karo mangan
Pas budal ngaji neng langgar, Yo disangoni
Ibuku ancen sayang neng aku
Seneng aku dadi anak'e ibuku...😊😊😊

Cibubur, 09/02/20



KEHADIRANKU

Seiring kehadiranku bersama cahaya waktu
Semoga bisa memberi kesan terbaik dalam hidupmu
Walau kita belum, bahkan mungkin takkan pernah bertemu.

Namun yakinlah...
Namamu 'kan tertulis rapi dalam sejarah perjalanan dan kisah hidupku.

Dan akan kucoba mengabadikan tentang kita
Dalam sebuah catatan kisah
Yang akan selalu terbaca sepanjang masa
Sebagai bukti nyata, bahwa kita pernah bersama.

Pernah saling memberi warna, dalam hari-hari yang telah kita lalui
Walau tiada seindah cerita Sang Pangeran dan Puteri Bidadari,..
Tapi aku bahagia dan bangga bisa menjadi bagian dari kehidupanmu.

Tetaplah tersenyum, wahai bidadari hatiku
Tatap dan jalanilah kehidupan dengan bahagiamu.

Dan biarkanlah aku, laksana cermin hidup, yang akan selalu menyemangatimu dengan bayangan indahmu.

Agar kubisa selalu
Melihat senyum di bibir manismu
Dan menjadi mimpi bahagia, di setiap istirahat malammu.

Berbahagialah wahai bidadariku...
Tanpa harus kau tau, akan keberadaanku...

Cibubur, 11/12/2019



DI SUDUT BAHAGIAMU


Bagaikan bidadari di sebuah cerita
Adamu sungguh menggugah rasa
Dengan kata-kata manja
Membuat semua tergila-gila.

Kesempurnaan yang kau miliki
Membuat banyak lelaki membuka hati
Dan bermimpi, untuk bisa menjadi bagian dalam hidupmu.

Tapi tidak denganku
Aku sadar siapa aku
Hanyalah pria lalu
Yang coba hadir, di sudut bahagiamu.

Tak pantas rasanya untukku
Berada di indahnya kehidupanmu.

Biarlah semua
Hanya akan menjadi cerita
Diantara kita berdua.

Karena aku pun tak ingin
Kehadiranku, akan menjadi beban dalam hidupmu.

Cibubur, 15/01/20



DI RINDU PAGI


Hembusan angin pagi, membangunkanku dari Lena. Hawa dinginnya terasa mencubit kulit wajahku, serasa menarik-narik bulu kuduk ku.

Mendung ini, seakan mewakili pikiranku yang kini tak menentu.
Tiada cahaya, redup dalam kebimbangan dan penasaran.

Teringat kembali akan pesan singkat mu semalam. Yang memintaku agar tetap setia menjaga rasa diantara kita, padahal baru kemarin kau datang menemuiku menyatakan kesetiaanmu.

Dan kini, kau akan pergi lagi, menjauh dari pandangan.
Aku tak tahu, akankah ku sanggup menjalani semua ini.
Sedangkan untuk melupakanmu, adalah hal paling mustahil dalam hidupku.
Wajah cantikmu, senyuman manismu dan semua tingkah gayamu, semua begitu melekat di benakku.
Seakan menyatu dengan jiwaku.

redup mentari
mendung menutup langit
gerimis turun
menetes membasahi
keringnya rindu hati

Cibubur, 05/01/20



Catatan :

sinar mentari
rimbun bambu melengkung
bocah bermain
asik nikmati hari
mengisi saat libur

# tanka
H.A ,04/02/20

HIDAYAT ALMANSURI



Tidak ada komentar:

Posting Komentar