entah harus berangkat dari mana ku fahamkan......
sedang aku pun masih tak mengerti hatiku.......
mungkin waktu masih menjadi pisau tajam.....
hingga luka untukku tak terhindarkan.......
kini,
ku hanya ingin melihat garis senyum itu tak pudar
meski jelingan waktu membuatnya tak bertahan,
sedang aku hanya bisa membuat pudarnya semakin cepat......
ah.......
mengapa kekejaman harus ditimpakan kepadaku????
bahasa cinta mengalun lembut dijiwa,
menyenandungkan kidung rindu di putiknya....
namun hanya sampai pada dinding-dinding sepinya....
tak mampu mengalun nyata takut biaskan derita....
rindu yang membuatnya terluka lagi
kasih yang berbalut ego seringkali....
ah.......
Oleh : Elegi Sunyi
Keren
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusIzin meninggalkan jejak
BalasHapushttp://surahmatali.blogspot.com