Senin, 25 Februari 2013
MENGEJAR BAYANG BAYANG.
Padamu yang setia menanti hampa,
untuk apa beranjak mengejar bayang bayang,
karena sesungguhnya sama sama kosong,
meski kaki telah bergeser, dari hening ketempat senyap...
Bukankah sesuai titah alam,
setiap pertemuan pastinya berujung perpisahan,
seyogiyanya berteduhlah sejenak, pada halte yang telah dibangun,
Dan pada kilometer yang tak bernomer,
katakanlah pada sunyi milikmu,
tentang halaman kosong, tentang beranda sunyi...
Andai bijak menganginkan suara,
nyanyikanlah dendang tak berirama,
disana terpahat romantika, hidup dan kehidupan....
Oleh Drs Mustahari Sembiring sang muham.--
(J) Pondok bambu istanaku
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar