Minggu, 03 Februari 2013
SAMUDRA KHIANAT
Jika kita menyangkal putihnya kemelut,
berarti masa masa menjadi tawar...
Jika kita pungkiri tenunan asa interaksi rasa,
maka kita pendusta berhati batu...
Jika kita katakan semua terjadi begitu saja,
kemungkinan naluri telah tumpul dari semula...
Jika kita teriakkan kecamuk rasa, berbuah lara berbalut nestapa
barangkali mesti kita runut siapa berbuat apa....
Diperempatan naluri, rambu rambu telah ingkar
tak mampu isyaratkan satu pun keyakinan
atau barangkali terlanjur nikmat
berlayar disamudra khianat....
----oleh Drs Mustahari Sembiring sang Muham / putra fajar .-----
----(J)Pondok bambu istanaku, Minggu 03 Jan 2013 . 17:20 wib.-
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar