Cukup
hingga batas ini, jangan lagi patah nyali
semua bisa diawali, semua bisa diakhiri
Mari
meruncingkan harap menata keterpurukan
tak ada awal terlalu dini, tak ada akhir terlalu pagi
Bangkit dari hinanya perbudakan nafsukan angkara murka
lelah jiwa raga siapa peduli kecuali cuma memandang pias
malah cibiran merampas sisa benih ketulusan
sadarlah duhai lelaki silluit hitam selintas malam
Jika tak mampu mewarnai awan putihkan saja hati
berikan tempat bagi tumbuh suburnya cinta kasih
seturut kata hati, itulah bisikan Illahi
lupakan kerak dunia sia-sia, apalah artinya
Berserah, berharap dan tetap percaya janji kehidupan
pintar memilah cerdik memilih : bekal hakiki
jika semua sudah sesuai tatanan kewajaran semestinya
selebihnya terserah yang Empunya Kehidupan
takkan diperintahkan NYA jika kita tak mampu melakukannya
Oleh Drs Mustahari Sembiring sang muham.-
(JT)Pondok bambu istanaku, Rabu 31 July 2013.08:26wib
Tidak ada komentar:
Posting Komentar