kesejukan bisikanku kau rasakan menghangatkan sungguh
dalam diriku sampai seluruh tubuhku menggeliat disaat aku
menuliskan aksara puisku walupun bait demi bait tidak sebanyak
buih di lautan kita semai bersama pada masa lalu
kata-kata puisi kulukiskan dalam hidup bermakna sungguh
meskipun imajinasi kucetuskan bagaikan ular membelit di batang pohon mahoni yang keropos di atas semak-semak belukar dekat tanah gersang
tapi namun di sana aku sebagai seekor kepompong
dengan tudingan birahi segala menggelepur karena kehausan
di mana hasrat terkontrol dengan iman selalu menghadap
kepada sang Pencipta bahwa manusia lengkap tidak akan
bersemai dengan bunga melati tertanam di bawah pohon
mahoni kuemban dalam impian dan kerinduan menerpa
kehidupanku sampai alam barzah
Oleh :siamir marulafau
sm/20082013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar