Berhenti lah kau berputar wahai roda..
Kini putra mu sudah tiada..
Dimna lembaran baru mulai kelam..
Dan lembaran lama telah tiada...
Di mana kau berada wahai putra sang fajar...
Antek antek mu kini sudah bersatu...
Kata kata mu telah menjiwai hati mereka..
Mencari perobahan...
Sejarah telah kau bentur kan dengan suara lantang mu..
Wahai putra ibu pertiwi....
Kata kata dan suara lantang mu kini tak terdengar lagi...
Perjuangan mu tidak lah mudah ..
Dalam mengusir penjajah...
Tapi apakah pesan ini yang engkau ingin kan...
"Perjuangan mu akan lebih sulit '
Karna melawan bangsa mu sendiri"
Sudah lama kau pendam derita ini wahai sang putra fajar..
Bukan kah kau ingin kan seribu orang tua untuk mencabut semeru
Dari akar nya...
Bukan kah kau ingin kan lagi satu pemuda '
Yg nisca nya akan mengguncang dunia..
Wahai putra sang fajar...
Wujud kan lah impian mu itu...
Wahai kau sang proklamator !
Ilmu dari segudang ilmu..
Sejarah dari segudang sejarahh ...
Di mana titisan mu....
" terbayang bakti mu' terbayang jasa mu'
Terbayang jelas jiwa sederhana mu'
Bernisan bangga' berkepal do'a
Dari kami yang merindukan orang seperti mu....
By wira ara sudibyo
Kota peroklamator
Tanjungbalai,sumatera Utara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar