Aku tak kan merampok kebahagiaanmu,
menyeretmu kepadang nestapa.
Aku tak kan merobek senyummu
mencampakkannya ke padang lara.
Aku tak kan merancang duka lara di alur kau lalui,
membiarkanmu jatuh , terantuk,. merayapi sengsara.
Aku tak kan serupa dengan fitnah dipigurakan,
membakar beningnya kebersamaan itu.
Sebab dalil itu kontradiktif dengan niat ingsun.
fitnah itu bertentangan dengan harapan dan himbauan nurani.
Tapi aku juga tak kan sanggub menontonmu
beradegan mesra dipelupuk mataku.
Tak kan sanggub merangkai gerakan erotis tarian jiwa,
saat kutau ada silluit hitam selintas malam dibalik punggungmu.
Tak kan sanggub mewadahi segala curiga, syak wasangka
bahkan karmapala dosa kau lakukan dimasa lalumu.
maka kupilih berhenti dan turun di halte ini.
Oleh Drs Mustahari sembiring sang muham.-
Pondok bambu istanaku, Rabu 28 Agts 2013 / 00:00wib.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar