Sederhana pesanmu menyayatkan sembilu
meninggalkan lara terdampar raga diujung kecewa
bahkan menjawab pun aku tak kau ijinkan
Kau sebut apa gejala ini,
sebuah pemakluman hasrat ataukah balas dendam terselubung
teruslah tikamkan belatimu semakin dalam
Aku takkan berteriak sebab parau nada alasanmu tertawa
sembari terbahak ejekanmu bahasakan kepuasan
sekali tepuk dua hati tekuk lutut mengharap iba
Ketika menebar prilaku saat itu menyemai sengketa rasa
semua terpulang berbuah seimbang dikeadilan asa
ada saatnya tuailah panenanmu
seperti duri kau taburkan disepanjang nurani
Oleh Drs Mustahari Sembiring sang muham.-
(JT)Otista melarung rasa, Rabu 31 July 2013. 16:26wib.-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar