Maafkan aku,
jika kuterjemahkan hadirmu diluar garis khatulistiwaku
sebab selalu saja kita salah eja pada hakekatnya
Maafkan aku,
jika akhirnya kita temukan kenyataan diri sungsang
karena sejak awal sudah kita pilih penyebab tak serupa
Maafkan aku,
jika silang sengketa mewarnai hampir setiap lembar nostalgia
sebab persepsi dibangun tanpa kompromi menyamakannya
Saat kusajikan fakta kau baca illusi semata,
ketika kau jawab berita kusimpulkan tipu daya
terus saja kita pagari diri bersikukuh dipembenaran sendiri
bagaimana mencipta pelangi jika warna diri mendominasi
kita temukan diri jadi ajang sengketa nurani
bersampan harga diri kita arungi samudra lara nestapa
bahkan jumawa seakan tegar menyulam hempasannya
berhentilah : mari berdamai dulu dengan diri sendiri
sebelum kita awali lagi pengembaraan ini
Oleh Drs Mustahari Sembiring sang muham.-
(JT) Pondok bambu istanaku, Kamis 25 July 2013 . 10:28wib.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar