Terdampar dipencarian hening,
dibelantara kalbu penuh aksioma, milik kita
Bertahan dikerasnya tekad sebingkai kejujuran,
terhempas kenyataan geramnya kehidupan ibukota
Akhirnya kusadari, kita memang berbeda dalam satu rasa
saat ujung setiap pencarian adalah nyatamu dalam hidupku
Terpulang kepada cipta sejatinya suara jiwa,
pada sisi mana kita membangun figur tanpa bayangan
setelah fakta sajikan menu : kenyataan sesungguhnya
hampir setiap tekukan asa, hadirkan dua sisi keseimbangan
tapi penawar ajian kesumat jiwa ada pada hadirnya,
untuk apa kita bersandiwara, seakan bisa
hingga terjebak permainan tanpa lawan
tersesat dijalan yang kita bangun sendiri
Oleh Drs Mustahari Sembiring sang muham.-
(JT) Pondok bambu istanaku, Kamis 25 July 2013 . 09:16wib
Tidak ada komentar:
Posting Komentar