dunia tenggelam tak bertepi seiring manusia
berkeras kepala bagaikan batu pualam di pantai pengandaran
di mana para nelayan terheran-heran mendengar menyaksikan
keajaiban dunia menggorogoti harta benda berupa kertas
berwarna warni bernilai miliaran tak terhingga
dunia menggelupur disaat rakyat menanggung derita,perekonomian
semakin semraut sementara para pejabat di sebuah kota lama
terkekeh-kekeh di atas kursi goyang dengan posisi diemban berperasaan
tidak masa depan bangsa terancam gelap, terhempas dari sinar mentari
berkepanjangan sampai yaumil mahsar
benarkah itu?di negara yang kubanggakan berjuta pulau dengan laut
kering tidak, seiring ikan-ikan bergelimpahan berhamburan ke negeri
jiran terhormat
rakyat senantiasa enggan sungguh memuji kehadiran seorang
pimpinan sebuah kota lama berisi keras memperjuangkan nasib penderitaan
rakyat berdalih korupsi,para koruptor disinyalir kafir karena pelanggaran
hukum yang tak henti-hentinya
dunia semakin memanas dengan putaran sinar mentari menghanguskan
cahaya hati kepemimpinan sebuah kota,negara diperjuangkan dari masa
kemasa namun segalanya sirna ditelan banjir bandang disaat koruptor
merajalela berkuasa dari zaman orde lama ke orde baru terpendam rasa duka
tak terhingga di hati nurani rakyat
dunia koruptor adalah pengkhianat pemeras bangsa ditindak sungguh
memalukan di mata dunia,Tuhan geleng kepala di mana kehidupan fana
dirasakan berarti tidak sepanjang para koruptor memajangkan keahlian
tipu daya muslihat berkepanjangan di dunia yang kelam
dunia koruptor adalah dunia penipuan di mana otak-otak bergerak
bagaikan gerakan dan ciprak ombak menghempas sampan tak bertuan
ke tepian seiring pasir pantai membendung sanggup tidak menahan
derasnya air laut ke muara sungai, hidup dirasakan tentram tidak sepanjang
sampan dinaiki oleng di sebuah negara kuemban
Oleh : siamir marulafau>puisi prosa liris
Tidak ada komentar:
Posting Komentar