UNTUK MENCARI PUISI-PUISIMU CUKUP KETIK NAMAMU DI KOLOM "SEARCH" LALU "ENTER" MAKA SELURUH PUISIMU AKAN TAMPIL DI SINI

Jumat, 06 Desember 2013

Kumpulan Tembang Kata Irfan Ramadhan - PUISI DINDA

MENGHINDAR
Oleh : Irfan Ramadhan


Berjalan mengikuti kata hati yang tiada berhenti dengan kemauan ini
Selalu bertanya bila keadaan ini akan terwujud,keadaan yang dapat mendamaikan antara panas dan dingin.Berlari,seakan menghindar bila telah sudah sampai limit waktu,namun berdiam bila belum sampai masanya.Aku terlalu kerdil untuk keluargaku,tak berguna pada mereka.Namun dengan orang banyak ragaku sangat dibutuhkan oleh kebanyakan orang.Sosialku,Cintaku menyentuh semua,namun kepada keluargaku sendiri aku hanya sewujud insan yang kaku,yang tiada mampu memberi penghidupan kepada kedua insan yang sangat kucintai sepanjang hidupku.Aku memang terlalu lama dalam wujud pembuktian dari jerih payah setiap usaha yang kukerjakan,namun aku berbuat dan berbuat.Aku yakin dengan semboyan YAKIN USAHA SAMPAI.Pandanglah usahaku cinta.hargailah setiap kerjaku semata untukmu dinda,untukmu nanda.Dukung aku,bertahan sedikit dengan sandungan-sandungan kecil di jalan ini,kita sedang berjalan dalam jalan yang gulita.Aku akan bawa kamu berdua kehujung jalan gelap ini.

----------------------

BERKACA - KACA
Oleh Irfan Ramadhan


Kau curi kembali mata lelakiiku.
Perhatian itu dapat ku rasa walau berjarak antaramu dan aku .
Indah dipandang diusiamu yang masih genit dengan menawarkan perhatian kepadaku.
Aku takut,aku tak kuasa menahan diri dari penglihatanmu dari ekor mata itu.Kau punya cinta dengan pandangan itu,sedang aku punya rasa dari tanggapan yang kuraih dari matamu.
Wanita cantik,jangan genit memandangku dengan topeng kasih yang kau gunakan setiap pandang aku,Aku pejantan tangguh yang tak bisah melihat wanita-wanita yang meminta perhatian dengan mata jeli itu
Tapi aku suka
Suka
Suka
Suka
Berkaca-kaca
Namun aku tetap Memandangmu dari ekor mata

------------------


PUISI DINDA

Terlalu cinta dan rasa ini padamu
Hingga pujian itu selalu ku utarakan dari mulut ini
Tak berlebihan bila cita -cita itu aku gantungkan untuk kalian di akhir hayatku nanti
Dinda...kau yang terakhir,walaupun bukan yang pertama aku jatuh hati.
Kecintaanku padamumembuatku terdiam menikmati kasih itu.
Melayang sukmaku bila kita tersandung dijalan prahara ini
Kupejam mata ini bila sudah reda hujan air mata kebahagian didepan rumah kecil kita.Asmara diantara kita mengalir dengan cinta yang tergenggam dijemari kita.Adinda inilah rasa yang tertinggal selamanya

------------------------


BISAH ATAU TIDAK

Apalagi ditunda-tunda sahabat,kt sudah menyelesaikan tugas besar,maka mari kita kumpulkan puing-puing duka lara tawa di rembuk akhir menjelang awal permaianan baru.BERGEGASLAH KUMPULKAN RELAWAN SENIMAN DALAM PERHELATAN AKBAR YANG SUDAH DIDEPAN MATA

--------------------------------


Banyak perhelatan yang akan terbit dari kepakuman berjongkok di teras rumah depan kami.Kami memang anak malam,gak punya pekerjaan,maklum cuma pengangguran,belum dapat kesempatan,nongkrong di warung dua sampai empat jam..........benar memang unkapan yang dikatakan Kaka Slank.bercerminnya kami dari motivasi yang digeliatkan oleh musisi tanah air kita.Rasa mereka adalah rasa yang nyata,bualan yang realitas,sepak terjang yang tabu,namun kembali kepada kodrat dan rezeki tubuh yang dibawa.Kemana melangkah,disitu langit dijunjung,kemanapun kami bergerak.tentu kami siapkan diri sebagai pelayan,yang kami nyamankan dengan santun kami berakhlak,bertutur,dan berkarakter.Inilah Fitrah yang diturunkan ibu pertiwi kepada ruh yang ada di jasad kami.

-----------------------------


Sahabat....
ini kapan akan berakhir,dan kapan dimulainya,tentu adalah pertanyaan yang konyol.namun ini realitas keadaan kami sebagai pencinta seni,seni ini ada disini,dihat dan setiap inci tubuh ini,terlalu mengada ada mungkin terdengarnya,namun kami termarjinalkan oleh produser yang melirik lebih dari kami budak hitam yang menjalani keperihan yang terluka basah oleh air peluh dari zat garam ditubuh kami.Namun kami berbuat,dan berbuat sampai dimana kami lelah ,jenuh,dan terdiam dalam kesendirian yang kelam.Sudah ada geliat yang bersekam dari titik kejenuhan.Kelamnya lorong panjang masih dijalani dengan tidak memperhatikan gejala demi gejala yang kepermukaan.

-------------------------------


Ruang ini tetap bergerilya mencurahkan kreativitas.Belum tahu dimana klimaks dari gerilyawan ini,yakin atau tidak,akan ada sebab dan akibat dalam sebuah pergerakan.bila ada relawan yang terluka maka jangan hentikan perjuangan tetap berkarya,seperti kata-kata bijak ada yang diberi dan ada yang memberi itulah philosophy dri perjalanan ini

------------------------------


Ruang ini terasa kwcil bila kekalutan menyelubungi tiap saat.berhembuslah nirwana kelam kelautan lepas

-----------------------------


Sejauh memandang.gelap memejamkan mata,bergenderang tabuh di ruang yang berserakan.bercumbulah dengan cinta yang kita dekap bersanding disinggasana yang berprasasti buluh-buluh perindu
-------------------------------

Harapan kau menghampiriku dengan wangi uang yang kami ingin bayarkan,12 hari menunggu dengan trategi cinta dan santun bersila,sampai kepalaku dibenturkan dengan sakit yang masih di ubun-ubun."sabar ya nak ayah akan belikan mainannya nanti,tidur dulu ya"...

------------------------------


Berhembuslah badai angin ke selatan sana.jangan berguncang tanah yang kami injak.disana telah berjanji seiya dan sekata,jangan biarkan aku terpagun dengan dogeng pengantar tidur.berpeluh,berlinang,bertengkar,berdiam diri.kita anak bunda pertiwi.

---------------------------


sederhana saja kedua kata itu.
Namun penantian yang dirasakan kepada yang berkenaan dengan itu tentulah merasakan setiap detik kebimbangan.Penantian yang melekat dalam penantian itulah penderitaan yang terkesan indah dipenantian kekal.Bercermin,berdiri,terbaring adalah aktivitas penantian itu,berkecamuk kau buat lara hati

------------------------------


Tiada kau berpikir dua kali dalam memberikan pengetahuanmu pada anak didepanmu,bergetar sekalipun perutmu tiada kau hiraukan dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.Begitulah sehari harinya waktu yang kau lalui seminggu bukanlah waktu yang cukup untuk terduduk lama beristerahat dalam nikmatnya ketenangan itu,namun keindahan itu tiada kau pilih satupun dari kemewahan yang di tangan kananmu,ketika kau memproduksi satu cetakan insan yang seecara pendidikan adalah cerdas,maka kau yang akan disanjunginya,namun bila anak itu berulah dengan kepolosan usia padanya maka semua yang mengenalmu akan tuding kau,itu memang pil pahit yang ada ditubuh guru pendidik.berbuatlah,berkaryalah,bersahajalah,bercintalah dengan kasih juga cinta pada anak bangsa ini agar kelak dunia ini cerdas,tangguh,santun,dan sayang di tubuh,karakteristik,dan agama di generasi yang ijo ini.PAHLAWAN TANPA TANDA JASA

-----------------------------


Kata kata yang ku rayukan dahulu adalah padamu seorang perempuanku.Senyuman itu tak berubah dan semakin manis dengan kehadiran Anugerah dari bagian diri kita.Puspa...sentuhanmu adalah cintamu,nafasmu adalah kegembiraan kami berdua.Harii ini kita bertiga arungi Jeram hidup yang menantang,Perbekalan sudah kita bawa untuk arungi medan yang menantang didepan,namun bila ada kekurangan tentulah kita berdua yang ketahui

----------------------------


Sahabat itu lebih dari apa yang kita duga,penengah,menasehati,bercanda,bergelut,memberi,itu yang bisah aku ungkap tentang sahabat,menurut kau... Sahabat RPS, silahkan lanjut dan buat berangkai ya sahabat sekalian

---------------------------


Beban itu kami pikul sendiri,dia hanya mengumpat berjalan disampingkami,menghampiri kami dan berkata rasakanlah itu,itu akibat kamu yang terlalu

----------------------------


STOP
Stop
Stop
Genggam jemari...mari melangkah,mari bergegas,mari merajut asa yang terbelenggu.

---------------------------

Orang tua,pandanglah kami sbagai manusia,kami muak dengan ketidak pastian dan keserakahan,hoi...hentikan-hentikan jangan diteruskan,kau pendusta melalui dongeng itu,dogeng yang memulaskan kami ditidur panjang.MANAJEMENT KONFLIKMU kami sikapi sahabat

---------------------------


kutuliskan kesah ini dalam bahasa yang sederhana dan dapat dicerna oleh sahabat dalam ruang ini.Kita telah besar sahabat,telah hampir keluar dari terowongan yang panjang dan gelap.sadar atau tidaknya kita gerbong kreta senja sudah mulai ada penumpang yang berbeda kelas akan duduk dibangku kelas kita.Semua ucapan,baik nasehat,olokan,bahkan pujian,atau kritikan pedas sudah kita dengar lembut dari leksika articulasi tuturan mereka.Seniman itu mengikut rintihan jiwa yang meronta,Seniman itu menangis didepan orang ramai,Seniman itu berkarakter.Aku memulai cinta pada kesenian ini adalah dari bayangannya yang mencuri tawaku,Aku mau kau duduk dipojok.Aku duduk diserambi,dan sidasar,mulailah mendasar.Tak pada siapa sidia akan memberi.Tak akan datang si perigi mendatangi timba,takkan basah wajah bila tiada kita menyegaja meludah keangkasa.Duduklah disamping kenyataan yang nyata ini,berbaring tidur sejenak dari merahnya mata yang lelah berkerja disudut pagi subuh yang dingin.Embun pagi sampaikan pada itu bahwa kau akan merawat mentari hingga tenggelam

Oleh : Irfan Ramadhan
Tanjungbalai,Sumatera Utara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar