SENJA YANG TERHEMPAS
Oleh :siamir marulafau
biar senja mengalir ke tepian tidak
asalkan duka dibawa berlari
seiring langkah tersentak jangan
aksara bertabur menantikan harapan
pujangga mengurai dalam dada
berpuisi tidak mengingat senja
berkepanjangan di saat cahaya membias
di pundak seiring kepompong menunggu
dimanja karena terdampar di pantai
pengandaran
rasa kecewa menebar harapan
sepanjang lukisan terurai dalam jiwa
asalkan mata terang memandang
pelukis cakrawala siap dinantikan
sm/07112013
---------------------
TULANG TINGGAL DEBU
Oleh :siamir maulafau
tulang belulang berserakan
tinggal debu sering batin
menyelam rasa haru ditelan
kekerasan masa penjajah
di bumi pertiwi kucintai
sepanjang hayatku dengan
napas tercabik-cabik di pundaku
tulang belulang rapuh diterjang
angin mendesir sampai ke arah
timur sungguh memilukan
nan terkesan di lubuk hati
biar tulang tinggal debu terkubur
dalam tanah gersang asalkan
semangat buat rakyatku terpatrik
dalam jiwa kokoh selamanya
dari sabang sampai merauke
kutelan dalam dada, mengapa
tidak?aku bukan sembarang
pahlawan membiarkan tulangku
berpatahan di atas ilalang
di belakang rumah tak bertuan
tulang belulang berhamburan
di pojok kota berserakan ke mana
mana tapi semangat berkobar
selalu sampai tanah tumpah darahku
berdiri teguh atas perjuangan
rakyatku dengan tetesan darah
mengalir sampai ke muara sungai
kan kutampung dengan semangat
juang dengan ujung bambu
runcing pengaman bagi diriku
karena aku miskin sebagai musuhmu
sm/70112013
----------------------
APA SALAHKU?
Oleh :siamir marulafau
inilah tantangan poligamy bagi laki-laki pengecut untuk beristri lebih dari satu, sementara perzinahan rela tak diracun tumbuh bagaikan jamur asal tak mau dimadu,salah siapa itu?
inilah syair gubahan pujangga yang tak takut diracun tapi takut untuk selingkuh karena kiri kanan neraka tetap memadu
biarkan engkau rela dimadu karena bukan salahku tapi ulahmu tak tahu kamu melayaniku
jika jasamu cakapmu bagaikan madu niscaya aku kan tak akan terbang kepangkuan kupu-kupu tapi ulahmu bagaikan hantu karena kamu tak tahu diuntung
siapa yang bakal mau di madu datanglah kepadaku
akan kuobati sekuat tenagaku asalkan kamu tak memarahiku dan siap untuk terjun di ranjangmu asalkan jamu-jamuku kau yang merampung
sm/07112013
--------------------------
KEBERSAMAAN
oleh :siamir marulafau
siapa bilang kebersamaan indah tidak jika jiwa dan raga bersatu padu dalam satu wadah seiring hasrat tertahankan ego dihindarkan
kebersamaan adalah tiang kerukunan dalam masa sementara permusuhan ditiadakan karena itu membawa petaka dosa bagi orang-orang yang engkar
kebersamaan menanamkan rasa silaturahmi antar sesama
dunia tersenyum bagaikan bulan purnama memancarkan sinar dalam jiwa
sementara insan berbagi rasa mengurai rasa persaudaraan sesama
kebersamaan cetusan ayat berkumandang dalam surah Al-Imran
berpecah belah tiada berguna seiring kasih saling mendambakan karena
hidup sementara jua
harta benda dibawa mati tidak
kenangan budi dikenang jua sampai napas di telan tanah diam
pusara diingat berziarah jua karena budi tertanam dalam masa
sm/07112013
-----------------------
LIDAH YANG BASAH
Oleh :siamir marulafau
lidah menjulur ke depan
lidah melekuk kedalam
kadang basah kadang tidak
lidah berbisa seperti bisa
ular kobra
lidah basah menjilat ke segala
arah
mendesah napas nikmat
sedunia
percaya tidak tanya para
pujangga
lidah terlukiskan bagaikan
surga mengurai kenikmatan
lidah bergoyang ke kiri
ke kanan cari mangsa untuk
menjilat-jilat
lidah membuat insan
penasaran wajib dirasa
karena lidah segala-galanya
lidah alat ucap berperan
dalam bicara
lidah perasa nikmat harus
dijaga
jika lidah tak teratur cakap
dipotong bakal akan di yaumil
mahsar
sm/07112013
-----------------------
MAWAR YANG INDAH
Oleh :siamir marulafau
mawar merah kau suguhkan
dalam jiwaku membuat hidupku
semangat dalam menempuh
aktifitas dunia seiring aku
tersengat dengan kumbang
berterbangan di langit kelabu
yang kelam, mengapa tidak?
bunga mawar dengan ranting
indah mencuapkan bau harum
mengubah warna hidupku
bersinar selalu sementara
dunia kujelajahi sirna dalam
kepiluan nan hati risau
karena kuselalu berada
di ujung langit bertepi tidak
bunga mawar cantik sungguh
menawan hatiku sampai aku
terkapar di dasar laut
berlumpuran membahana dalam
setiap gerak langkahku sebagai
petanda bahwa kau saudaraku
terpisahkan tidak sampai
ke ujung dunia meskipun bersua
tidak dalam wajah namun
belaian mesra dalam bayangan
terjalin sudah di seberang lautan
kupandang sampai mentari
menarik langkah tidak menyinari
taman kita semai bersama
dalam dunia fana yang kelam
sm/07112013
---------------------
PADA SEBUAH KAPAL
Oleh :siamir marulafau
cipratan ombak menggulung
ke tepian melukiskan perjalananku
ke Merak seiring aku tertegun
dengan keindahan alam panorama
indah permai terurai dalam benak
sepanjang masa
lautan hampa kujelajahi
membuat relung terkesima dengan
panorama gunung indahnya
bagaikan surga menggugah hatiku
yang pilu sepertinya aku terbuai
dengan gelombang laut menghanjutkan
perasaanku tak terhingga sampai
aku sungguh bersandar ke tepian
sungguh aku sadar bahwa keindahan
panorama tertanam dalam ingatanku
sepertinya aku melupakan bahwa aku
berada di atas buih lautan terkira
tidak sepanjang petualanganku di atas
sebuah kapal berkecipung di atas
lautan hampa dalam hidup fana yang
kelam
lautan dengan bahteraku berkecipung
dengan layar kutancapkan dalam dada
bahwa hidup di atas lautan sungguh
indah menawan setiap saat sepertinya
hidupku terbuai dengan indahnya
lautan kutempuh dalam kehidupan fana
sm/07112013
-----------------------
BANTENG BERWARNA MERAH
Oleh : siamir marulafau
sungguh hati terkesima
dengan wajah banteng berwarna merah
sepertinya keberanian kuemban
mundur pantang di medan perang
seiring tandukmu menusuk ke dalam jiwa
sementara rakyat merindukan amat
akan seorang ibu pertiwi bernapaskan
bangsa demi kemakmuran kesejahteraan
dari zaman ke zaman
sungguh berani engkau berwajah merah
dengan tanduk menjulang ke atas
sampai ke ujung langit membahana
dalam dada setiap insan di bumi indonesia
bangsaku berdaulat berdemokrasi demi
banten kudambakan setiap saat
"percayalah"
wahai bangsaku, rakyatku pikirkanlah
nasib rakyat atas anugrah banten
bertanduk seiring keberaniaku adalah
modal utama perjuangan atas bangsaku
rakyatku merindukan kedatanganku
dengan kesejahteraan kujanjikan pada
setiap insan bagaikan merahnya lahar
pegunungan dalam perjuangan rakyat
demi kesusksesan umatku
tiada hari tiada bulan, bertahun sudah
kupikirkan penderitaan,nasib rakyat
bung Karno berwasiat moga rakyat
berjuang demi banteng bertanduk menusuk
relung jiwa rakyat terhindar dari kemelaratan
dan kemiskinan dunia fana yang kelam
selamat pada kita semua
sm/06112013
-----------------------
PUISIKU YANG TERHEMPAS
Oleh :siamir marulafau
puisi kutuliskan terhempas
di taman surga seiring pembacaku
hanyut dalam raga
puisiku berbaris 7 sudah terhempas
di langit yang ke 7 sampai ajalku
puisiku berkalimat lailahailallah
aku berada di tepi surga indahnya
bagaikan dunia terukir tidak dalam
benak,hanya Tuhan dan aku tahu
di mana letaknya,benarkah itu?
hanya kebaikan amalan menjawab
segenap rasa surga
betapa indahnya surga
betapa sulitnya masuk surga
surga indah bagi yang beramal soleha
jeleknya neraka buat orang beriman
tidak,mau apa?hidup di dunia disia-siakan
sungguh buat insan
usia berkurang setiap tahunnya
perasaan muda belia menghantui perasaan
gelora nafsu dunia membara bagaikan
air terjun sigura-gura
perasaan takut mati akan terlena
alam barzah menantikan jasad selalu
setia, mengapa tidak?
surga Allah seindah surga dunia tidak
jauh dirasa berbanding tidak karena
surga ciptaan Tuhan
sm/06112013
--------------------------------
PERJALANANKU DI NEGERI SEBERANG
Oleh :siamir marulafau
di saat udara bersahabat
insan bersatu dengan
alam seiring aku tertegun
melihat betapa indahnya
panorama di negeri
seberang dengan sinar
mentari mencuapkan
harapan kerinduan kutelan
pada masa lalu sepertinya
kehidupan mengigau
seketika kutatap bayangan
dari ke jauhan bahwa
kerinduan masa lalu sirna
sudah ditelan tanah diam
sungguh aku terkesima
dengan pandangan kau
eluskan walaupun hanya
sebatas dunia impian kau
semai dalam jiwa namun
persahabatan melukiskan
rasa bersatu tertuang dalam
relung setiap insan bahwa
kau dan aku terpisahkan
tidak dalam dunia yang
kelam, mengapa tidak?
sejak kau tanamkan rasa
kerinduan dengan semerbak
bunga mawar nan indah
terlukiskan dalam kalbu
rasanya tubuhku menggeliat
sampai ke ujung dunia
tak bertepi meskipun kulitku
bersatu dengan daging
sekutum bunga kita semai
bersama pada masa lalu
kan tak akan pudar sampai
akhir zaman
"percayalah"
kesungguhan hati nan
memeluk gunung apa daya
tangan tak sampai sepertinya
aku terhempas di batu karang
dengan lautan kering sampai
ke dasarnya sementara
hidupku bagaikan kumbang
tanpa madu dengan petualanganku
di jalan yang tak berujung
memilukan sungguh karena
senjaku menelan harapanku
berkesudahan tidak sampai
batas tertanam dalam tanah
lumpur,sungguh mempesona
memilukan hati nan kasih
tak sampai ke langit yang
ke 7 hanyalah Tuhan maha
tahu bahwa aku pasrah diri
dengan ketulusan hati
sampai diriku tersemai dalam
jiwa ragamu,salam
sm/06112013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar