Kamis, 28 April 2022
Kumpulan Puisi Sri Handayani - PINTAKU PADA MENTARI
PINTAKU PADA MENTARI
By: Srihan
Mentari sembunyikan kilaunya
di balik jubah sang mendung kelabu
Musim yang lembab ini tak bersahabat
dengan petani yang sibuk menjemur gabahnya
Pipit dan prenjak riang berpesta
Mencuri gabah -gabah yang menghampar
dijemur petani....
Wahai mentari
Keluarlah dan jangan sembunyi
Sibaklah jubah mendung kelabu itu
Tersenyumlah.pada kami, terangilah bumi marcapada ini
Sungguh kami sangat rindu hangat sinarmu....
Biarkan gabah -gabah ini menjadi kering
dan pada sungai yang meluap itu
Kumohon jilatilah lidah-lidah air itu
Agar tak melahap padi -padi di sawah kami sungguh kami takut lidah air itu akan menyeret padi padi kami
yang sedang bunting
#madahbuat mentari
24-4-2017
AKU INGIN MENJADI AIR
BY ; Srihan
dan izinkanlah aku menjadi segelas air
Agar aku bisa merasakan hangatnya
Kerongkonganmu....
Yang terlalu sering mengucapkan kata rindu
dan biarkan aku diam dalam lambungmu
biar kuresapi dingin dan hangatnya
Jika benar ada luka di sana aku ingin menjahitnya
Ijinkan kutatap dan kutelusuri merah hatimu
Masih merah jugakah segumpal cintamu untukku
Biarkan aku menjadi air
Kali ini saja....
Aku ingin membanjiri tubuhmu dengan rinduku
Dan aku akan aliri jantungmu dengan darah cintaku
Ingin kudinginkan dadamu
yang panas mendidih dijerang rindu
Diamlah....
Jangan berkata apa apa
Telah kubaca di matamu kau sangat dahaga
akan belai dan cintaku
#akuinginmenjadiair
19-04-2017
AKULAH SANG ANGIN
By ; Srihan
Sungguh aku benci pada jarak
yang membentang rasa ini
Ia susah diterjang,
maka aku memilih menjadi angin saja
Agar aku dapat menyambangimu setiap waktu
Akan kutembus ruang dan waktu
Sebagai angin aku akan bebas meretas
Lorong waktu dan masa
Akan kudekap seluruh ragamu yang gerah
dengan sejuknya auraku
Lalu akan kusampaikan pula pada para malaikat
dan bintang bintang di sana
Tentang kecewamu ...
Hasrat citamu yang terbentur cadas takdir
Biarkan aku menjadi angin
Agar kita terus bersatu kangmas
dan hiruplah aku dengan hidungmu
Maka cinta kita adalah manunggal
Aku akan meresap pada setiap.pori porimu
Aku akan mengaliri hidung dan paru -parumu
dengan cinta yang jernih...
Setiap dengus napasmu.disana ada aku
Setiap helaan napasmu.aku tetap disana
Bahkan aku mendekapmu dalam tidur dan jagamu....
Sungguh kini tak ada jarak lagi
Akulah sang angin itu
Aku.meretas jarak, ruang dan waktu
Aku dan cintaku akan mamunggal denganmu
dengan daging dan ruhmu
terus hidup manunggal
Akulah sang angin itu
Aku udara yang mengalir dalam hidung
dan paru parumu..
dalam darah dan merah jantungmu
Aku udara yang mengaliri hidup dan hari harimu
#akusangangin
21-4-2017
MENGERAMI MIMPI
by ;'Srihan
Lihatlah.,
Sekarang aku serupa merpati yang mengeram
Aku kini sedang mengerami.butiran mimpiku
dengan sepasang sayap harapan
kudekap dan dan kuerami butiran mimpiku
Hingga mereka menetas esok
Lalu kuanyam madah dan doa
dalam pintalan waktu...
dan kutaburkan pada butiran mimpi mimpiku
Ada gundah dan penat menyergap hatiku
Lalu kutanya pada rembulan
Sudah selesaikah pertapaanku, mengerami mimpi ini
Rembulan tersenyum dan berbisik.lirih ;
Belum lagi, kau masih harus bersabar
Mimpi mimpi itu masih terlalu muda
untuk menetas...
Guratan takdir tanganmu masih jauh
untuk menggengggam cita itu
Mimpimu masih terlalu hijau
Ia akan menjelma menjadi cita cita yang prematur
Bersabarlah....
Kangmasku,
Aku disini masih mengerami mimpi kita
biarlah aku dirajam sunyi, ditampar kejenuhan
Tapi tetap kuerami.butiran butiran mimpi dan cita kita
Biarlah jika waktunya tiba....
Mimpi kita akan menetas bagai burung
yang bersayap gagah...
Akan kutitipkan kabar gembira ini
Pada sang bayu pagi yang melintas
di kotamu....
#mimpiyang tersimpan
Kota kembang 20-4-2017
SAYAP-SAYAP CINTA YANG TERPENJARA
By : Srihan
Ini tanganku
mana tanganmu
Mari ulurkan padaku
Bukankah tangan ini dulu sangat kau rindu ....
Ini hatiku
Mana hatimu ??
Walau kau sembunyikan
dari senyapmu kulihat
segumpal cinta masih bersarang
di dadamu ...
Begitu merah ....
Sayap-sayap cinta itu
Menjerit dan meronta untuk terbang kesini ...
Namun kau penjarakan cintamu
Dengan terali keangkuhanmu ...
Sampai kapan ...
Sayap-sayap cintamu
terus mengepak ingin terbang namun jalannya buntu terkukung penjara tinggi hatimu ...
Apakah kau suka melihat
Cintamu mati dan membusuk disana ...
Pembuluh darah cinta itu berkelojotan dan meronta ingin dilepaskan ...
Ya, aku hanya mampu
menatap mu dengan mata pisau naluriku ...
Sedang musim terus berganti
sedang umurmu terus dimakan waktu ...
Bandung 1542016
#) Edisi tayang ulang
BUIH -BUIH RINDU
By ; Srihan
Rindu ini meronta
degup.kencangnya membenturi dinding hati...
Kubasuh dan kuselimuti rasa ini
dengan lembaran lembaran doa
dari bibirku yang gemetar
Doa putih itu telah terbang mengangkasa
bersama mengeringnya embun malam
yang dijilat sang mentari
Kekasih, Aku disini masih berenang
dalam buih buih rindu kita...
Aku yakin doaku telah sampai di sana
di SinggasanaNya yang maha Kuasa
dan kuyakin pula
Malaikat telah mencatat takdir
Pertemuan kita....
#kota kembang 15-04-2017
SERPIHAN BINTANG
By ; Srihan
Semalam telah kupunguti serpihan bintang yang jatuh itu
Lumayan pendar cahyanya masih terang
telah kuanyam ia menjadi pelita kecil kangmas
Buat terangi malam dan mimpi kita
Ya, malam ini cukup dingin
Kukira di sana pun sama, dalam teleponmu
Guyuran hujan deras mengguyur genting rindumu
hingga kuyup....
Sekuyup hatimu.yang diguyur rindu
Aku bersyukur malamku masih terang
Sejumput pelita kecil dari serpihan bintang
Yang kubuat tadi malam.dan kerling mata kasihmu
Cukup terangi tidur malamku
Malam ini cukup.indah
Irama hujan diluar serupa simphoni cinta
Yang jatuh dan melenggok di lekukan gentingku
Serupa penari melenggok di atas panggung malam
Jengkrik pun enggan bernyanyi
Namun senyap ini begitu indah, dinginkan hatiku
Yang terbakar rindu
Selamat pagi Kangmas,
jemputlah matahari keberuntungan.itu
Sinar emasnya adalah milik kita....
# kota kembang, 14-4-2017
JERITAN PILU SANG DEWI SRI
By ; Srihan
Lagi lagi aku harus menarik napas yang perih
dan kepiluan menyeruak penuhi palung hatiku
Setiap mentari menarik selimut malam
Yang hitam...
Aku termangu bersama jengkrik malam
Aku selalu was was, khawatir tikus jahat itu
Menyerangku bersama gerombolannya
Wahai manusia...
Aku terisak, dalam tangisan yang pedih
dalam tanya yang tak berjawab
Apa yang akan di makan anak cucu, dan cicit kalian nanti...
Jika sawah sawah itu kalian timbun dengan gedung bertingkat, yang bernama Mall dan hotel berbintang
Wahai....
Dimana lagi aku akan hidup dan bertumbuh
Duhai manusia, atas nama modernisasi
Telah kau pensiunkan Kerbau hingga tak bisa membajak sawah lagi...
Lalu kau taburkan pupuk kimia pada tubuhku
Dan kalian panen aku tanpa upacara
Kalian berkata ; ini modernisasi
Jika berasku berubah rasa
Lalu kau salahkan alam,
Mengapa kalian tak berpikir tentang pestisida
dan pupuk kimia yang kalian gunakan
Belum habis prihatin menggerogotiku
Lalu kudengar petani menangis
karena sawah sawah itu kini ditumbuhi bangunan beton
yang tinggi menjulang
Aku menjerit bersama air mata para petani
yang matamya nanar menatap.gedung tumbuh di atas sawah mereka
Wahai manusia
Jika esok semua sawah itu sudah terjual
Lalu ditumbuhi bangunan beton yang menjulang
Aku harus hidup dan tumbuh dimana...
Kalian dan anak cucumu. mau makan apa ?
Embun, mungkinkah nasibku harus sama
denganmu, kau kering hilang dijilat sinar surya
dan aku pun harus hilang di hantam proyek
Pembangunan hotel hotel berbintang dan Mal mal
Sawah tempat hidup dan tumbuhku kini diperkosa
lagi lagi demi modernisasi
#jeritpilu Dewi Sri
8-05-2017
SEPATU DAN NAFSU
By ; Srihan
Kaki kita cuma dua
Tapi betapa serakahnya
Nafsu kita ...
Ingin menghiasi kaki kita
Dengan sepatu dan sandal
yang banyak
dan beraneka ...
Coba kau tanya
Sudah senangkah kaki kita ...
Atau jangan jangan dia meringis
dan menangis
Karena terjepit dan lecet
di balik sepatu mewah
dan mahal itu
Jadi sebenarnya siapa yang butuh
Sepatu dan sandal mewah
dan modis itu ...
Kakimu ...
atau harga diri dan gengsinu ...
Saat kelingking kakimu menjerit
Lecet ...
Bibirmu tetap tersenyum manis
di tengah pesta kaum sosialita
Padahal kelingking kakimu
Merintih karena kulit
terkelupas ...
Duhai sepatu mewah ...
Apa fungsimu kini..
Kau cuma jadi status sosial saja
bukan alas kaki pelindung panas
dan becek hujan ...
Bandung 06-05-2016
TERLUPA DOA
By ; Srihan
Di bawah percik sinar gemintang
biasanya malam menimangku dengan mesra
dan menaburi tidurku dengan mimpi yang manis
Namun kali ini. Malam mendekapmu dengan dinginnya
hingga aku menggigil
Malam juga menaburi tidurku dengan mimpi yang sedih
hingga aku terisak dalam tangis
Aku terjaga dari tidurku
Pipiku basah tergenang embun hangat mataku
Ya, barangkali ini dosaku
Aku begitu lelah, siang taburkan hiruk pikuk
dalam hariku...
Saat sayap malam mendekapku
Aku terlupa berdoa,
Perjalanan sukmaku merenangi napas malam
Begitu polos tanpa selembar doa pun...
Astagfirullah, maafkan kelalaian ku yaa Illahi
#renunganhati
11-05-2017
RINDU AKSARAMU
By; Srihan
Sungguh aku rindu pada aksaramu yang dulu
Rangkaian aksaramu yang padat, ritus
Wangi dan menggetarkan...
Ia laksana dupa dan kemenyan
Yang tersaji di altar persembahan
Bahkan malam pun tunduk
Oleh barisan aksaramu yang menyala
Dan lembutnya rayumu, menghipnotis rembulan
Hingga sesosok peri, melepaskan sayapnya
dan memberikannya padaku...
Malam itu, aku bermandi puisimu
Begitu harum serupa minyak kenanga
Lalu hatiku terbang ke negeri bintang
dan penaku menjadi sakti, ia melukis istana rindu
dan singgasana cinta bertahta ikrar setia
Rembulan pun padam dalam permadani malam
Hanya pernik-pernik sinar pena kita yang menyala
Bersama prasasti cinta yang kita lukis bersama
Sungguh, aku masih mengingat semua itu
#tentangrindu_aksaramu
10-05-2017
TULIP DI KEBUN CINTAMU
By ; Srihan
Kekasih,
Aku sangat paham pada alam yang berubah
Langit biru itu kadang menjadi suram...
bahkan pekat, sepekat hatiku kini
Bahkan awan pun menghitam dihamili janin hujan
Juga guruh yang menggelegar
Memekakan telinga, dan mengusir kupu kupu
Hingga mereka lari ketakutan....
Ya, entah berapa kali gejolak alam menghardik
dan mengacaukan taman cintaku yang hening
Bunga bunga di taman hatiku
terkadang layu .. dirajam kemaraumu
Kau ciptakan kemarau, yang menggersangkan pertemuan kita....
Terkadang curah hujan rindumu
Membanjiri taman hatiku...
Entahlah musim memang selalu berubah
Tapi aku ingin tetap menjadi bunga Tulip tunggalmu
yang tetap tinggal dalam kebun cintamu
Ia tak tergantikan bunga yang lain
Ia tetap merekah dan tersenyum untukmu
Terus tersenyum dan tebarkan harum
Di kebun cintamu..
Hingga ia lelah dan tak sanggup tersenyum lagi
karena malaikat menjemputnya untuk pulang....
#sejumputresahku
Kota kembang 21-5-2017
SURAT NAWANG WULAN KEPADA JAKA TARUB (2)
By ; Srihan
Jika esok kau lihat selendang pelangi itu
Melambai di balik senja
Usah kau kejar lagi kangmas Jaka Tarub
Itu bukanlah selendangku
Itu selendang saudari saudariku
dari negeri atas awan, yang sedang bercengkrama
Jika pun nanti malam bulan terdadar bulat sempurna
benderang purnama empat belas
Lalu bayangan dewi bulan menari di sana
Usah kau bakar lagi kemenyan dan dupa
Tak perlu lagi kau buat ritual cinta
Pun tak perlu kau tembangkan lagi kidung cintamu
Untukku ;
Dewi Nawang Wulan katresnaku
Dewi Nawang Wulan pepujaning atiku
Rino lan wengi, cah ayu
mung kowe sing dadi kembang pikirku
dadi lamunaning batinku
Tumuruno cah ayu, tumuruno cah ayu...
Jika masih kau nyanyikan kidung dan tembang
cintamu itu adalah ritual yang sia sia...
Sebab aku sudah tak ada di sana lagi
Aku sudah terusir dari negeri khayangan
Kepulanganku tidak di sambut baik
Karena aku sudah tak suci lagi
Negeri khayangan merasa kotor
dengan kedatanganku
Mereka berkata ; akulah bidadari murtad
yang berani menikah dan tinggal dengan manusia
Aku kembali turun ke bumi kangmas Jaka Tarub
Aku mencarimu dan anak kita
Namun rumahmu kosong,
Berkali kali aku mencarimu dan anak kita
Rumahmu selalu kosong....
Dengan hati yang luka dan sangat perih
Lalu aku terus berjalan hingga sangat jauh
hingga sampai di bibir segara kidul
Aku bertapa di sana, aku diam serupa karang
Dua puluh empat purnama aku bertapa
hingga mampu ku guncang istana laut
dengan gerak sukma pertapaku
Kangmas Jaka Tarub,
pertapaanku telah mencapai moksa
Hari itu Ratu Blorong datang padaku
Di pasangkannya mahkota Ratu di kepalaku
dan dihadiahkan padaku sebuah kerajaan Laut Selatan
Kangmas, kini aku menjadi penjaga dan penguasa Segara Kidul....
Jangan lagi memanggil aku di negeri khayangan
bersama pelangi yang melintas di kampungmu
Sebab aku sudah tidak di sana lagi....
Aku kini damai bersama birunya laut
Aku tersenyum bersama deburnya ombak
Kangmas, aku bukan lagi Dewi Nawang Wulanmu
Aku kini menjadi "Kanjeng Ratu Kidul..."
Jika kau rindu padaku, datanglah di bibir pantai itu
dan panggilah aku....
#)puisi narasi
#suratnawangwulan_2
Kota kembang 19-5-2017
JALAN KITA
By ; Srihan
Kutapaki lagi jalan itu
Jalan di sekitar rumah merpati
Ya, itulah jalan kita kekasih
Ada jejak jejak kisah kita
tercecer di sana
Jejak itu masih basah
dan memerah jambu
Lalu hatiku menjadi hampa menapaki jalan itu
Biasanya ada yang erat menggenggam jemariku
Ada langkah kakimu yang menemani
langkahku....
Pagi ini kulangkahkan kakiku lagi
Pada jalan kecil menuju rumah merpati
Tapi langkahku sunyi tanpa langkah kakimu
dan tanganku dingin,
Karena tanganmu tak menggemggamku
Biarlah, esok tanganku kan hangat lagi
Pun langkah kakiku kan melangkah
bersama langkahmu
Sang waktu tersenyum padaku
Esok ia kan mempertemukan kita lagi
Dalam pelukam waktu yang bahagia
dan pelangi itu benar benar milik kita
Kekasih...
#jalankita
14-05-2017
NYANYIAN LOTUS BIRU
By ; Srihan
Ya, biarlah kelopakku biru
Bukan merah seperti yang lain
Warna ini sesuai dengan jiwaku yang tidak kenes
Aku tetap diam dan sabar di dekap aura sunyi
Sepanjang waktu
Aku tidak kemayu dengan rekah kelopakku
Menggeliat pamer kelopak yang memerah
Menggemaskan mata, dan merangsang
tangan seseorang untuk memetiknya
Aku tak pernah mengundang kumbang ataupun kupu kupu saat kelopakku terbuka
Sungguh aku sudah terbiasa menghitung sunyi
Merajut sepi dalam kuncup dan mekarku
Biarlah aku biru dan tetap biru
Aku suka warna biru serupa awan di sana
Yang selalu menatapku dengan kasih setiap hari
dan selalu membagi air kehidupan
saat kolamku hampir mengering
Aku biru serupa ombak lautan
yang saling mengejar dengan riang
Aku biru seperti mega di atas sana
yang setia memayungiku saat surya panas menyengatku
dan sirami aku dengan hujan kasih
Jika aku menggeliat kegerahan di rajam
Sorot raja siang yang membakar alam
#solylokui_lotusbiru
14-05-2017
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar